Happy Reading📖
Di sebuah rumah sakit, terlihat lah seorang gadis yang sedang menatap serius pada dokter di depan, menuntut sebuah jawaban atas kondisi nya tadi.
"Dok, ini gimana? Gimana donk! " desak saquel pada sangat dokter, sungguh kali ini ia sangat takut.
Ia takut waktu hidup nya hanya tinggal sebentar, ia takut tujuan nya tak tercapai, juga ia takut semua orang yang ia sayangi belum bahagia, bagi saquel ia tak apa jika harus mati, yang penting orang yang ia sayangi bahagia.
Sementara dokter yang saquel desak itu menatap saquel dengan mata memerah menahan tangis yang akan keluar.
Saquel yang melihat itu pun terdiam dengan pandangan kosongnya, tidak ada lagi raut akan kepo dengan kondisi nya saat melihat expresi yang di keluar kan dokter itu.
'Jadi.... Sebentar lagi ya? 'Batin saquel miris.
"Sebentar lagi saquel, dalam waktu satu bulan. " ucap dokter lia yang dulu sempat ia sogok dengan surat bukti sembuh nya.
Deg
Mendengar itu rasanya mata saquel ikut memanas, secepat itu kah ia akan pergi? Lalu jika iya bagaimana dengan mereka yang belum bahagia? Tidak tidak! Dalam waktu segitu saquel akan membuat mereka bahagia.
"Tapi kamu jangan khawatir, kami akan mencari donor ginjal dan kita akan mengoprasinya. " ucap dokter lia memberi sedikit semangat saat melihat saquel yang terdiam.
"Gak perlu dokter, gak perlu jika akhirnya saya juga akan kembali ke tanah juga pelukan Tuhan. " ucap saquel lalu terkekeh miris.
'Jadi gw akan mati di dunia novel ini? 'Batin saquel.
'Gapapa yang penting orang yang saquel sayang bahagia. 'Batin nya lagi.
"Saquel gak boleh kek gitu, kamu harus semangat jika kamu seperti ini akan membuat kamu drop. Yakin pada saya saquel, kamu bisa sembuh. " ucap yakin dokter lia.
"Tapi dokter sendiri bukan yang bilang bahwa saya hanya akan bertahan satu bulan? Lalu apalagi yang harus saya semangat kan! " ucap saquel, dokter lia pun terdiam mendengar nya.
"Cukup dokter, simpan ini rapat rapat, jangan pernah memberi tahu siapa pun. " ucap saquel lalu beranjak dari duduk nya.
"Tapi bukan kah nanti mereka juga akan tau? " tanya dokter lia memberanikan diri.
"Ya di akhi nanti mereka akan tau, tapi setelah saya mati. Karna disaat saya masih bisa bernafas tak akan saya biarkan mereka bersedih hanya karna saya. " ucap saquel lalu keluar dari ruangan dokter lia.
'Semangat lah saquel, jangan pernah berputus asa karna ini, itu hanya perkiraan saya karna semua hanya Tuhan yang tau. Semangat lah nak, aku tak ingin melihat kau pergi secepat itu, aku tak ingin. Kau telah ku anggap anak ku, jadi aku akan bersikap layak seorang ibu pada mu tanpa kau ketahui. 'Batin dokter lia.
Dokter lia, sebenarnya asli orang bandung dan bekerja di jakarta, ia sudah memiliki anak dan suami, suaminya seorang pilot dan mati karena kecelakaan pesawat yang ia kendarai, sedang sangat putrinya juga mati karna jatuh dari jurang saat melakukan aktivitas naik gunung bersama teman nya.
Jadilah saat dokter lia merawat saquel selama ini, ia telah menganggap saquel anak nya tanpa di ketahui saquel.
••••|
Kini saquel telah sampai di rumah nya, saat memasuki rumah ia sudah disuguhi dengan meri yang memandang nya khawatir.
"Nona kenapa anda pucat, apakah anda baik baik saja? " tanya meri khawatir.
Saquel pun menggeleng mendengar itu. Sedang meri ia telah terdiam saat melihat gelengan itu, ia tau itu bukan gelengan bahwa ia tidak baik, tapi itu isyarat bahwa semua akan segera berakhir.
Mata meri memerah, ia pun memeluk saquel lalu menangis, saquel pun membalas pelukan meri dan membisikkan sesuatu pada meri.
Setelah itu, ia pun melepaskan peluk kan nya, dan pergi ke arah atas menuju kamar nya untuk membersihkan diri.
Setelah selesai membersihkan diri, baru saja saquel membaringkan dirinya tiba tiba saja suara hp nya berbunyi.
Dringg
Dringg
"Ck." decak kesal saquel, lalu mengambil hp nya dan mengangkat telpon itu.
Za gawat za, mawar kecelakaan.
Mendengar itu saquel terkejut lalu melihat si penelepon ternyata olan.
Kenapa bisa?
Ga tau tadi saat dia mau nyebrang setelah balik dari alfamart tiba tiba aja ada yang nabrak dia dan orang itu lari
'Bangsat, siapa yang mau main main sama gw?' batin marah saquel.
Rumah sakit mana?
Cahaya
Tunggu disitu, gw akan segera datang.
Tut
Setelah itu saquel mematikan panggilan itu sepihak, beranjak dari duduk nya lalu langsung pergi ke garasi mengambil mobilnya.
Setelah itu ia pergi dengan mobil kecepatan yang di atas rata rata.
Sesampainya dirumah sakit, saquel pun langsung berlari menuju ruang UGD, dan benar saja inti lion dan antariksa telah berada di depan sana.
"Za." panggil daren saat melihat saquel datang.
"Cari datanya, gw ga mau tau! Orang itu harus mati. " ucap dingin saquel dan sukses membuat semuanya merinding.
"Oke za. " ucap sean.
Ceklek
"Gimana donk? " tanya saquel.
"Alhamdulillah pasien telah melewati masa kritis nya. " syukur dokter tersebut.
"Kami akan memindahkan dia ke ruang rawat nya. " ucap dokter tersebut dan mendapatkan anggukan dari semuanya.
Dokter tersebut kembali masuk, dan menyuruh semua suster yang membantu tadi membawa brangkas mawar untuk di pindahkan ke ruang rawat.
######
Maaf singkat.
Oke bay bay
KAMU SEDANG MEMBACA
The Hidden Protagonis
Teen FictionSiapa yang akan percaya jika didalam sebuah novel ada seorang protagonis tersembunyi? Ya, awalnya Nata juga tidak percaya namun setelah dia mengalami transmigrasi memasuki tubuh salah seorang figuran didalam sebuah novel membuat ketidak percayaan i...