23

6.7K 366 19
                                    

Maaf ya kakak kakak ku semua, karna aku jarang up wkwkwk

Jan marah kakak, adek mu ini memang begitu, jadi maklumin aja.

Happy Reading📖

Di danau dekat taman ibu kota, saquel sedang membaringkan badan nya di atas rerumputan itu juga kepala yang mengada ke atas.

Ia menampilkan wajah datar nya sambil melihat matahari yang mulai terik, tapi di balik itu ada sebuah tangis yang ia tahan agar tidak meledak.

Saquel pun bangun dari tidurnya, lalu menatap danau yang terlentang indah itu, tidak lama setelah itu, matanya pun memanas, ia pun menutup wajah nya dengan kedua tangan dan mulai terisak.

"Hiks sakit. " ucap saquel dengan suara yang terendam.

"Berharap mendapatkan apa yang dulu hiks ga didapatkan itu sakit hiks. "

"Seharusnya gw sadar, g-gw hiks bukan saquel yang bisa dapat sahabat yang tulus. Gw cuma jiwa yang kesasar tapi berharap banyak. " ucap saquel masih dengan tangan yang menutupi wajah juga tangis yang tak kunjung berhenti.

"Bodoh! Udah numpang malah ngehancurin. L-lo ga tau di untung nata. Lo ngehancurin persahabatan itu! Lalu sekarang kemana lo mau lari? Lo hiks berharap kalau disini lo bakal hiks dapetin apa yang di dapatkan saquel asli sebelum pergi. T-tapi hiks kenapa lo hancurin semuanya. " ucap saquel dengan nafas yang menggebu gebu.

"AKHHHHHH." teriak saquel melampiaskan semuanya.

Saquel pun berdiri, lalu memandang hamparan yang indah itu.

"SEMESTA GW CUMA MAU BAHAGIA, TOLONG BERIKAN GW KEBAHAGIAAN ITU. " teriak saquel lalu ia pun kembali terduduk lemas dengan air mata yang mengalir juga pandangan yang kosong.

"Gw ga bisa berikan sebuah kebahagiaan, tapi lo harus cari sendiri jika lo mau kebahagiaan itu. " ucap seseorang laki laki yang tiba tiba berbicara.

Dengan reflek saquel pun melihat kebelakang. Disana ada seorang lelaki dengan tubuh tinggi juga wajah yang rupawan sedang berdiri dengan gaya cool nya.

"Gw ga bicara sama lo. " ucap saquel sambil menghapus air matanya.

"Tadi lo manggil nama gw, mana pakai minta minta segala lagi. " ucap cowok itu dengan nada mengejek nya.

"Gw minta sama semesta bukan sama lo. " ucap saquel sambil berdiri dan mengambil tas nya yang tadi digunakan untuk bantal.

"Semesta Airlangga, itu nama gw. Otomatis lo minta sama gw tadi. " ucap cowok tersebut.

"Sinting." ucap saquel dengan wajah yang memerah karna malu.

Heyyy kalian bayangkan saja, saat kalian meminta pada semesta dan ternyata ada orang yang bernama semesta di belakang kalian, bagaimana rasanya?

"Panggil gw langga, dan jangan minta minta sama gw lagi, gw bukan Tuhan lo. " ucap cowok tersebut yang ternyata bernama langga.

"Siapa bilang lo Tuhan gw? Gw juga ga minta minta sama lo. " ucap saquel dengan nada ketus nya.

Langga tak menghiraukan ucapan saquel, ia pun mendekat ke arah saquel, setelah sampai didepan saquel ia pun menatap mata hitam gelap milik saquel.

The Hidden Protagonis Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang