11

9.9K 561 20
                                    

Hay cuma  mau bilang, sebelum baca tekan dulu bintangnya biar ann tambah semangat hehehe.

Oh ya satu lagi jangan lupa follow akun ig aku nama nya 'Tifannyolivia1'

Oke gays selamat membaca 🤗

♡⑅*˖•. ·͙*̩̩͙˚̩̥̩̥*̩̩̥͙·̩̩̥͙*̩̩̥͙˚̩̥̩̥*̩̩͙‧͙ .•˖*⑅♡

"Permainan nya sudah dimulai, begitupun kehancuran mu. "
-Saquenata Evania

Happy Reading📖


Hari senin telah tiba, kini nata telah selesai dengan perlengkapan sekolah nya, mulai dari tas, buku, pena, dan alat sekolah lainnya.

Saat ini ia sedang berada di depan kaca mengamati penampilan nya, juga sedikit narsis dan insecure.

"Aduhh, cantik banget sih gw, kalau kek gini mah kecantikan bidadari pun kalah." ucap nata narsis.

"Tapi kalau kek gini gw insecure cok, cantik banget sumpah ni tubuh saquel, mungkin mak bapaknya, buat nya pake produk kecantikan kali ya. " ucap nata berpikir keras.

"Tau ahh, yang penting nih tubuh dah jadi milik gw hahaha, mending gw makan cacing-cacing gw perlu asupan." ucap nata sambil mengelus perut ratanya.

Nata pun segera keluar dari kamarnya, lalu ia pun berjalan ke meja makan. Disana sudah ada ernan dan erina yang menunggu nya.

"Pagi ma, pa. " sapa nata sambil duduk di kursinya.

"Pagi sayang. " sapa balik ke-dua nya.

"Gak mau cium pipi papa sama mama nih? " tanya erina.

"Hmm." gumam nata.

Ernan dan erina yang menyadari kalau anak mereka kurang nyaman pun langsung mengalihkan pembicaraan nya.

"Emm kamu mau masuk jurus apa za? " tanya erina.

"IPA." ucap nata seadanya.

"Kamu kenapa bawa hoodie sama masker? " tanya erina lagi.

"Gapapa." jawab nata mulai dengan nada datar nya.

Ernan yang telah menyadari aura yang dikeluarkan putrinya ini sudah mulai tidak enak  pun langsung memutuskan untuk memulai makannya.

"Sudah ayok makan! " perintah ernan.

Erina dan nata yang mendengar perintah itu pun menurut lalu memulai makan mereka.

Sedangkan disisi nata, entah kenapa sekarang ia merasa tidak nyaman dengan posisi ini, seperti ia tidak mau terlalu berdekatan dengan kedua orang tuanya ini.

Entahlah, tapi nata merasa ia hanya ingin sendiri, tidak banyak bicara, dan ingin suasana yang sepi.

Ya begini lah nata, sifatnya yang seperti bunglon yang mudah berubah, ia akan ceria hanya jika ia sudah mengenal lama orang itu atau merasa dekat, tapi dia akan sangat dingin jika merasa asing, dan itu lah yang nata rasakan saat ini, ia seperti merasa asing dengan ini hingga mengeluarkan aura dinginnya.

Drukk

Bunyi kursi yang bergeser mengalihkan perhatian dua paruh baya tersebut, nata ia lah yang menggeser kursi tersebut, nata pun berdiri dari duduk nya lalu mengambil tas nya dan berjalan menuju pintu keluar.

"Aku pergi. " ucap nata, bertepatan dengan ia akan berbelok menuju garasi mengambil mobilnya.

Druss

The Hidden Protagonis Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang