14

9.6K 548 23
                                    

Upp deh demi kak ai hehehe😅

Happy Reading📖

Nata,gadis itu kini telah sampai di rumahnya, sekarang ia sudah berada di kamar bersama kasur tercinta nya dan juga belum mengganti baju sekolahnya.


"Ahhh akhirnya aku bertemu dengan mu kasur tercinta ku. " ucap nata sambil mencium kasurnya.

"Kesan nya gw kek gila anjir. " ucap nata bergidik ngeri lalu memberhentikan acara
mencium kasurnya.

"Dahlah mending gw mandi biar syantik. " ucap nata lalu mengibaskan rambutnya kebelakang dan berjalan menuju kamar mandi.

20 menit di kamar mandi, kini nata telah keluar dengan celana jeans dan sweater rajut.

"Seger banget anjayyy. " ucap nata sambil mengeringkan rambutnya.

Setelah selesai mengeringkan rambutnya, ia pun berjalan menuju meja rias lalu mulai memakai skincare rutinnya.

Acara memakai skincare nya telah selesai, sekarang ia tengah duduk dibibir kasur dengan pikiran yang sangat bercabang.

"Hufff tadi gw denger tentang kecelakaan saquel dan tembakan? "

"Tembakan tiga kali di bagian perut bahu kaki dan kecelakaan motor yang tragis satu lagi. Setelah di prediksi semua yang dialami saquel itu sangat sangat tragis dan bisa merusak organ nya." ucap nata memikirkan pembicaraan inti dua geng yang ia dengar tadi.

"Bisa aja kan gw pikirin kalau semua penyakit yang saquel alami itu dari kejadi tragis itu semua. " ucap nata mengira ngira.

"Akhh gw pusing, el lo kalau denger ini tolong dateng ke mimpi gw. " ucap nata lalu membaringkan dirinya dan mulai masuk ke alam mimpi.

•••••

Disisi lain, berbeda dengan nata yang tidur, kini evin, deon, dan mawar sedang berkumpul di sebuah cafe.

"Yon maksud lo tadi apa? Kenapa gw kek kenal sama mubar ber masker itu, juga tadi dia bicara rasanya suara dia kek gw kenal banget, kek... Suara yang gw rindukan. " ucap mawar mendesak deon, juga ucapannya yang ia pelan kan diakhir.

Tak

"Sabar we kita baru nyampe anjir. " ucap evin setelah menjitak kepala mawar.

Beginilah sifat evin jika tidak ada aina, ia akan berubah asik kembali, walaupun sesekali ia juga akan tetap diam.

"Sakit anjir ga usah lo jitak juga ogeb. " ucap mawar kesal sambil mengelus kepalanya yang dijitak evin.

"Ya lo nya desak banget ngab, ga tau apa kita baru sampe. " ucap deon ikut mengelus kepala mawar tapi setelah itu ia jitak kembali.

"Akhhh bangsat kesel gw ama lo berdua, merasa ternistakan gw. " ucap mawar sambil memalingkan wajahnya dan menyilang tangan nya di depan dada nya.

"Ngambek ni cerita nya? " ucap evin menggoda mawar.

"Iya." ucap mawar masih dengan mode ngambek nya.

"Yaudah lah vin, kita bicara berdua aja. Yang ngambek ga di ajak. " ucap deon mengajak evin.

"Iya nih yon, yok kita bicara berdua aja. " ucap evin mengiyakan ajakan deon.

The Hidden Protagonis Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang