39

4.7K 210 6
                                    

Happy Reading📖

Telah dua jam lebih dua puluh menit saquel pergi, saat ini ernan dan erina sedang duduk diruang keluarga sambil menonton TV.

Lebih tepatnya TV tersebut hanya menyala sedangkan mereka asik termenung dengan perasaan gelisah.

"Mas perasaan aku gak enak, aku takut. " ucap erina gelisah, bahkan Jantungnya berdetak dua kali lebih cepat.

"Tenang erina, berdo'a pada Tuhan semoga semua baik baik saja. " ucap ernan, tapi dalam hati ia sama gelisah nya dengan erina.

"Breaking news
Pemirsah baru saja dikabarkan bahwa pesawat dari Indonesia ke Jerman telah hilang kontak, setelah para tim dikirim dan menyelidiki ternyata pesawat tersebut telah hilang kendali dari dua puluh menit yang lalu sehingga jatuh kedalam laut.

Para tim SAR, polisi,dan TNI telah dikirim untuk menyelamatkan para korban, tapi na'as nya tidak ada satu pun korban yang selamat. "

Ernan dan erina yang mendengar itu sangat terkejut, tidak ada satu kata pun yang dapat mereka ucapkan, ernan hanya memandang kosong kearah TV, sedangkan erina badannya telah bergetar dengan air mata yang mulai turun, tapi mulut nya kelu untuk sekedar berucap dengan sedih.

Apakah lagi? Kenapa Tuhan mengambil putrinya sekali lagi. Sakit, sungguh sangat sangat sakit, putri nya telah pergi satu kali, tapi kenapa sekarang putrinya pergi untuk selamanya?

Fikir erina, sekarang semuanya sangat kacau, untuk mengucapkan nama saquel pun erina tidak bisa. Kenapa menjadi seperti ini? Dua jam lalu mereka masih mendengar suara indah itu, masih melihat mata indah itu terbuka, tapi kenapa secara tiba tiba dia pergi?

Ernan pria itu masih dengan pandangan kosongnya, putri kecilnya kembali pergi, jika dulu putrinya hanya bilang itu candaan tapi kenapa sekarang itu adalah kenyataan?

"AKHHH HIKS HIKS. " teriak erina setelah mendapatkan kesadarannya.

Hatinya sungguh hancur, anak yang ia besarkan selama bertahun-tahun kini telah pergi, pergi mendahului dirinya.

"MAS! BILANG SAMA AKU ITU BOHONG KAN? HIKS BILANG SAMA AKU ITU BOHONG HIKS HIKS. " teriak erina mengguncang badan ernan.

"I-itu nyata erina. " ucap ernan lirih, ayah mana yang tidak sedih disaat putri kecilnya telah pergi, putrinya kini telah kembali kepangkuan yang maha kuasa.

"AKHHH SAQUEL HIKS JANGAN TINGGALIN MAMA! KAMU PERGI LAGI HIKS KAMU PERGI LAGI!!. " teriak erina sambil menjambak rambutnya sendiri.

Melihat erina yang sangat terpukul, ernan pun memeluk erina. Kini mereka sama sama terpukul, kenyataan ini terlalu terburu buru untuk mereka, kehilangan anak dalam waktu cepat? Tidak pernah tidak pernah terfikir oleh ernan dan erina dua jam lalu.

"Mas hiks anak aku, anak aku pergi mas hiks. " tangis erina dalam pelukan ernan.

'Tuhan, jika ini hanya mimpi tolong bangunkan hamba, sungguh ini terlalu buruk, semuanya terlalu terburu buru, bangunkan hamba Tuhan, ini adalah mimpi terburuk. ' batin ernan tak menjawab tangisan erina, ia juga sangat terpukul dan kehilangan, tapi menangis? Itu bukan jalan yang baik, siapa yang akan menguatkan istrinya nanti jika ia ikut lemah.

The Hidden Protagonis Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang