Ini udah end, tapi jangan dihapus karena kalian juga harus baca season dua nya, tunggu extra part nya gays.
Happy Reading📖
"AKHHH HIKS BANGUN ZA, BANGUN! GUE NYESEL ZA, JANGAN NYIKSA GUE DENGAN CARA SEPERTI ITU. " teriak mawar memeluk tubuh yang tidak utuh itu dengan tidak takutnya.
"BILANG SAMA GUE, INI SALAH GUE KAN ANJING, INI SALAH GUE!! " teriak frustasi rian sambil menunjuk jasad saquel dengan air mata yang ikut mengalir.
"BILANG ZO, INI SALAH GUE KAN HIKS. " ucap rian sambil mengguncang tubuh mezo.
"Bilang ini salah gue kan! " ucap rian hampir mem bogem mentah mezo, tapi ditahan oleh sekala.
Bugh
"IYA INI SALAH LO! PUAS LO SEKARANG DIA BENAR BENAR PERGI, INI SEMUA KARENA LO YANG NYURUH DIA. " teriak sekala didepan wajah rian.
"Hiks gue nyesel, bangun za, jangan siksa gue dengan cara kek gini, gw lebih milih lo pukul dari pada lo pergi hiks. " tangis rian yang telah terduduk lemas dengan batu bergetar hebat.
Suasana dikamar jenazah itu sungguh tidak baik, hanya ada suara tangisan juga kata kata penyesalan, kini mereka semua benar-benar kehilangan orang yang dulu nya selalu ada untuk mereka, orang yang akan menjadi tameng mereka, orang yang akan selalu ada di garda terdepan mereka.
Tapi lihatlah sekarang, orang itu telah menutup mata nya untuk selama nya dengan keadaan tidak layak, tangisan yang mereka keluarkan sekarang mungkin tidak sebanding dengan semua rasa sakit yang gadis itu alami beberapa jam lalu.
"Maaf hiks gue salah, bangun za jangan tinggalin gue. " tangis mawar yang tidak berhenti sejak setengah jam yang lalu.
Saat mereka semua sampai ditempat yang ditunjukkan tim penyelamatan, semuanya terdiam melihat jasad itu, bahkan erina pingsan dan ernan mengamuk, dan arnan dan lena lah yah harus mengurus mereka.
Ditempat jasad saquel berada, hanya ada kedua inti geng dan mawar, diantara semuanya, hanya mawar yang berani memeluk dan menangis diatas saquel.
Sementara semuanya hanya diam berdiri, tapi tidak lama satu persatu dari mereka juga ikut menangis, kata penyesalan dan maaf telah berulang kali mereka ucapkan, tapi itu tidak ada gunanya kan?
Mereka sadar, mau sampe berbusa pun mulut mereka mengucapkan kata itu, pasti tidak akan ada gunanya, karena kata itu tidak sebanding dengan semua yang telah saquel alami.
Bruk
Pintu kamar jenazah itu dibuka dengan kencang hingga mengagetkan mereka semua, disana terlihat langga dengan keadaan yang berantakan juga mata yang memerah.
"La bangun BANGUN! lo kenapa ninggalin gue lagi, gak cukup satu kali lo pergi la?" ucap langga sambil terduduk lemas didepan brangkas saquel.
"Lo pergi lagi, sakit la kenapa lo ninggalin gue lagi? Hiks. " tangis langga sambil menunduk, percaya lah saquel adalah orang pertama yang berhasil membuatnya menangis hanya karena seorang perempuan, bahkan saat ibunya meninggal pun tidak ada air mata yang ia keluar kan.
"Pertemuan kita emang singkat la, tapi lo yang bisa ngisi kekurangan yang ada dihati gue. Jika dulu gue bilang gue ikhlas kehilangan lo, sekarang gw tarik kata kata gw, GUE GAK IKHLAS LA, JADI GUE MOHON BANGUN HIKS SIAPA LAGI YANG MAU GW JAHILIN, SIAPA LAGI YANG MAU GUE BILANG PENDEK? SIAPA LAGI KALAU BUKAN LO LA, GW BUTUH LO HIKS. " tangis langga bertambah kencang, sekala pun berjalan kearah langga lalu memeluk langga memberi kekuatan, ia dan langga sekarang sama, perasaan kehilangan mereka berdua sama.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Hidden Protagonis
Teen FictionSiapa yang akan percaya jika didalam sebuah novel ada seorang protagonis tersembunyi? Ya, awalnya Nata juga tidak percaya namun setelah dia mengalami transmigrasi memasuki tubuh salah seorang figuran didalam sebuah novel membuat ketidak percayaan i...