37

4.3K 247 35
                                    

MOHON DIBACA!!!

HAY GAYS, DISINI AKU MUTUSIN BUAT UP LAGI SEKALIAN MAU BERI TAHU KALIAN YANG GAK MASUK GRUP BIAR GAK KEHILANGAN.

JADI DISINI TUH AKU PERNAH BILANG DIGRUP GAK BAKAL UP LAGI, TAPI SEKALI UP ITU LANGSUNG TAMAT.

NAH PART SELANJUTNYA JUGA GITU, JADI KALAU KALIAN ADA YANG KEPO SAMA KELANJUTANNYA, KALIAN SILAHKAN LIAT IG Tifannyolivia1, AKU BAKAL UP DISANA NANTI JAM 8 MALAM

ITU AJA SEKIAN TERIMA GAJI 😁🙏

Happy Reading📖

Tidak terasa dua minggu telah berlalu, kini didunia yang saquel a.k.a nata tinggali telah memasuki bulan puasa.

Kini semuanya sudah mulai baik baik saja, walaupun masih ada sedikit jarak diantara mereka semua dan saquel.

Terutama hubungan saquel dan sahabat kecilnya, yakni mawar. Hubungan mereka berdua bertambah renggang, bahkan mawar kini tak segan segan berkata kasar dan bermain fisik pada saquel, sedangkan saquel hanya diam saja karna tak ingin memperpanjang masalah.

Seperti yang terjadi saat ini, disaat saquel sedang berjalan dikoridor tiba tiba saja mawar menghalangi nya sambil menatap sinis dan jijik pada saquel.

"Kenapa? " tanya saquel malas menangani mawar.

"Heh lo masih nanya kenapa? Gila lo! Setelah lo bunuh aina sekarang dengan santainya lo bilang 'kenapa'. " ucap mawar.

"Gue gak pernah bunuh aina mawar! " ucap saquel dengan penuh penekanan.

"Gak? Heh j*l*n*, disaat lo kena tusuk di lengan dan lemparin balik pisau itu ke arah rooftop, aina juga ditemukan meninggal disana dengan keadaan ditusuk bagian jantung. Buktinya udah ada saquel, dari rekaman CCTV dan sidik jari lo disana, sekarang tinggal nunggu lo dipanggil dan di d.o hahahaha. " ucap mawar lalu pergi dari sana dengan menyenggol bahu saquel yang terkena tusukan, hingga membuat saquel sedikit meringis.

Dipanggil pada Queenza Saquella untuk segera menghadap ke ruang kepala sekolah.

Sekali lagi dipanggil pada Queenza Saquella.....................................................................

Saquel yang mendengar itu hanya bisa menghela nafas, lalu berjalan dengan malas nya menuju ruang kepala sekolah.

Disepanjang perjalanan banyak yang, mencemooh kan saquel yang membilang bahwa dia pembunuh, tapi saquel tak mendengarkan, ia hanya fokus berjalan dengan pikiran yang berkelana.

Saquel merasa, akhir akhir ini terlalu banyak masalah yang menjumpai nya, tanpa ada bahagia dibalik itu semua. Kadang saquel berfikir kapan ini semua akan berakhir?

Sesampainya didepan ruang kepala sekolah, saquel pun mengetok pintunya, setelah mendengar jawaban didalam sana, saquel pun langsung masuk.

Didalam sana, telah ada papa dan mamanya, juga dua paruh baya yang saquel yakini adalah orang tua aina, juga beberapa guru dan kepala sekolah yakni arnan pamannya.

"Duduk saquel. " suruh arnan dan ernan secara bersamaan.

"Apa pembelaan mu atas semua ini? " tanya arnan.

The Hidden Protagonis Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang