36

4.4K 206 12
                                    

Happy Reading📖

Diruangan saquel, kini penuh dengan keluarga dan sahabat sahabat nya juga dokter lia salah satunya.

Mereka semua menatap saquel dengan kecewa, marah, juga sedih. Tapi berbeda dengan erina, ia menatap saquel dengan tatapan sayang,tapi juga ada sebuah kesedihan yang terselip disana.

Semuanya hanya diam, tak ada yang berbicara, mereka hanya melihat saquel yang saat ini hanya bisa menunduk dan dokter lia yang mengusap punggungnya.

"Maaf."ucap saquel setelah mengumpulkan keberanian nya.

Satu kata yang diucapkan saquel membuat ruangan yang tadi nya hanya sunyi menjadi tambah sunyi, sebelum erina angkat bicara.

"Gapapa sayang. " ucap erina tersenyum lalu memuluk anak sulung nya itu, saquel pun membalas pelukan erina.

"Maaf ma hisk za tau za salah. " ucap saquel menangis dipelukan erina.

"Iya sayang gapapa, mama ngerti. " ucap erina tersenyum tipis di sela-sela pelukan nya.

Tapi di lain sisi, ia menahan rasa sesak di dadanya juga agar air mata tak mengalir. Erina berpikir, apakah hari hari seterusnya ia masih bisa memeluk anaknya ini? Apakah ia masih bisa mendengar suara anaknya? Dan melihat mata indah anaknya masih terbuka?

Semua itu erina pikir kan mulai sekarang ini, karna ia tau bagaimana keadaan anaknya, dan tanpa sadar ia meneteskan air mata membayangkan apa yang akan terjadi kedepan nya.

"Kamu kuat sayang. " bisik erina di telinga saquel lalu melepaskan pelukan mereka.

"Alahh gausah nangis lo, drama tau gak! Tadi aja lo ngeprank kita semua, terus kenapa lo nangis? Drama banget hidup lo njing. Lo pikir nyawa itu mainan HAH! Dengan seenaknya lo ngeprank kita kalau lo mati. " ucap mawar menatap sinis saquel.

"MAWAR!! " bentak evin, mawar pun langsung terdiam.

"Keluar aja lo kalau mau buat masalah! " ucap mezo dengan suara agak tinggi.

"Okey gw keluar, lagian gw juga ga mau seruangan dengan orang banyak drama kek dia! Najis banget, gak sudi gw rasa nya bagi udara sama dia. " ucap mawar lalu langsung keluar dari ruangan saquel.

Semua terdiam mendengar itu, tapi ada beberapa orang yang menahan emosinya pada mawar. Renzo yang melihat mawar pergi pun hendak mengejar tapi langsung ditahan oleh sekala.

"Lepas bangsat! " ucap renzo.

"Asu! Lo tuh selama ini terlalu manjain dia njing, sekarang liat sifat nya udah kurang ajar! Suka lo sama dia? " ucap sekala tajam pada renzo.

"Iya gw suka sama dia, Awas lo bangsat. " ucap renzo menghempas tangan sekala, setelah kepergian renzo semua terdiam mendengar kenyataan itu.

Sedangkan disisi saquel, ia hanya bisa menunduk mendengar semua ucapan mawar dan pertengkaran tadi, rasa sesak itu ada saat mawar berbicara kasar pada nya, tapi juga ada rasa senang, saat tau bahwa renzo menyukai mawar.

'Gw bersyukur lo suka mawar zo, sehingga saat gw pergi nanti gw ga perlu takut dia ga bahagia. Jaga mawar nanti ya zo, saat gw udah ga ada didunia ini.'batin saquel.

The Hidden Protagonis Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang