Happy Reading📖
Malam ini saquel sedang berada di balkon kamarnya, setelah makan malam selesai saquel langsung pergi kedalam kamar setelah berpamitan kepada kedua orang tuanya.
Saat ini saquel sedang berfikir keras, mempertimbangkan keputusan besar yang akan ia ambil.
Saquel telah berencana untuk kembali ke Jerman, ia telah memesan tiket selepas pulang sekolah tadi, sekarang ia tinggal meminta persetujuan dari kedua orang tuanya.
Setelah pasti dengan keputusan nya, saquel pun langsung turun kebawah untuk memberitahu kedua orang tuanya, jika tidak diperbolehkan saquel akan tetap kekeuh untuk pergi, karena ini sudah keputusan terakhirnya.
Walaupun dalam hatinya ada rasa ragu juga takut, tapi saquel berusaha menghilangkan perasaan itu.
Saat sampai dibawah, saquel melihat mama dan papa nya yang sedang berbincang diruang keluarga, saquel pun langsung berjalan kesana.
"Ma,pa." panggil saquel.
"Ehh za, duduk sini. " ajak erina,saquel pun langsung duduk disamping erina dan disamping erina lagi ada ernan.
"Kek nya anak mama mau ngomong sesuatu. " ucap erina, saquel pun langsung tercengir mendengar itu.
"Iya ma heheheh. " ucap saquel tercengir lucu untuk pertama kalinya.
"Ihh gemes banget sih, tumben mau nunjukin expresi lucu kek gitu." ucap erina sambil mencubit pelan pipi saquel.
"Hehehe." cengir saquel sekali lagi, entah kenapa saquel merasa hari ini ia harus memberi kesan yang sangat baik dan tidak terlupakan oleh kedua orang tuanya.
"Kamu mau ngomong apa za? " tanya ernan.
"Emm, jadi gini ma, pa. " ucap saquel membuat penasaran ernan dan erina.
"Za putusin buat kembali ke Jerman besok pagi. " ucap saquel mantap sambil menatap yakin pada kedua orang tuanya.
Saquel melihat ernan dan erina terkejut mendengar itu, ada expresi tidak setuju di raut wajah mereka berdua.
"Kenapa za, kamu gak nyaman ada di Indonesia? " tanya erina.
"Bukan gitu ma, za cuma mau balik ke Jerman aja. " ucap saquel.
"Beri alasan Queenza Saquella! " ucap penuh penekan ernan.
Deg
Sakit, itu yang saquel rasakan, untuk pertama kalinya ernan berbicara seperti ini padanya, sehingga membuat lidah saquel kelu untuk menjawab.
"Jawab za, kenapa? " desak erina dengan mata mulai berkaca kaca, ia merasa saquel tidak boleh pergi atau itu akan menjadi penyesalan nya seumur hidup.
"Maaf ma pa, za gak punya alasan. " ucap saquel sambil menunduk.
"Terus untuk apa kamu pergi? " tanya ernan.
"Maaf pa, za tetap mau pergi walau gak ada alasan. " ucap saquel tetap kekeuh dengan keputusannya.
"Mama mohon za, jangan pergi ya. " ucap erina mencoba agar saquel tidak pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Hidden Protagonis
Teen FictionSiapa yang akan percaya jika didalam sebuah novel ada seorang protagonis tersembunyi? Ya, awalnya Nata juga tidak percaya namun setelah dia mengalami transmigrasi memasuki tubuh salah seorang figuran didalam sebuah novel membuat ketidak percayaan i...