Happy Reading📖
Malam ini saquel sedang berada di kamar nya, duduk di kursi yang tersedia di balkon sambil menatap langit malam yang indah dengan taburan bintang sebagai pelengkap nya.
Bulan malam ini tampak begitu bersinar menerangi bumi yang gelap, juga bintang yang ikut bersinar juga menampakkan ke indahannya.
Saquel tersenyum manis melihat langit malam yang indah dengan taburan bintang itu. Walaupun bibir nya tersenyum tapi mata nya melihat kan sebuah kesenduhan
Rasa sedih dan sendiri menghampiri nya, juga rasa penyesalan yang tak kunjung hilang.
"Gw ngerasa sendiri, ga tau kenapa gw ngerasa sedih juga sendiri. Gw nyesel buat semuanya hancur. Gw bodoh seharusnya gw ga lakuin itu waktu itu. Seharusnya gw masih ada di antara mereka dan mudah buat mereka bahagia di sisa sisa hidup gw, kenapa gw bisa bodoh bangsat. " ucap saquel meruntuki dirinya sendiri.
"Apa gw harus perbaiki hubungan gw dengan mawar? Ya kek nya harus. Tapi lewat jalur diam diam, gw bakal bantu dia buat masalah kali ini juga masalah seterusnya yang akan datang, karna gw ga akan biarin dia ngadepin masalah sendirian. " ucap saquel.
"Langit gw boleh minta bahagia ga? Setidaknya kirim seseorang buat ngisi kesendirian di ruang kosong di hati gw. Gw juga mau rasain gimana rasa nya jatuh cinta dan di ratusan oleh orang yang kita cintai. " ucap saquel meminta pada langit.
"Astaghfirullah tobat El, jangan ngada ngada lo jangan jadi orang musyrik minta sama benda ciptaan Tuhan lo. " ucap saquel sadar.
Lalu saquel beranjak dari duduk nya dan pergi kedalam mengambil gitar dan duduk kembali di balkon.
Tak pernah terbayang oleh ku....
Kan jadi seperti ini pada akhirnya....
Semua kenangan yang telah kita lewati...
Sekarang telah hilang dan sirna...
Nyanyi saquel lalu kembali meletakkan gitar nya.
"Akhh tau ah gw ga hafal liriknya. " ucap saquel berdiri dan menuju tempat tidurnya lalu terlelap.
Kebo sekali kamu El!!!! Baru juga tidur udah masuk alam mimpi aja.
•••••
Pagi hari nya, kini saquel sedang berada di ruang makan, menikmati makanan dengan nikmat bersama keluarga nya.
"Gimana sekolah nya za? " tanya ernan setelah ia selesai makan lalu mengelap tangan nya.
"Baik kok pah, masih kokoh. " jawab saquel santai.
Ernan dan erina yang mendengar itu menggeleng gelengkan kepala mereka sambil tersenyum melihat tingkah anaknya ini.
"Kamu ada ada aja za. " ucap erina.
"Heheheh, zaza pergi dulu ya assalamu'alaikum. " ucap saquel menyalimi kedua orang tua nya tak lupa juga mencium kedua pipi mereka.
Cup
Cup
Cup
Cup
"Walaikumsalam." jawab keduanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Hidden Protagonis
JugendliteraturSiapa yang akan percaya jika didalam sebuah novel ada seorang protagonis tersembunyi? Ya, awalnya Nata juga tidak percaya namun setelah dia mengalami transmigrasi memasuki tubuh salah seorang figuran didalam sebuah novel membuat ketidak percayaan i...