TORA
Suasana ruanganku hari ini terlihat lebih ramai dari biasanya. Waktu lihat jadwal sidang di google calendar sih tidak ada sidang kasus heboh. Ternyata di sebelah meja salah satu panitera muda ada banyak makanan. Lagi-lagi kulihat di google calendar ternyata masa magang anak-anak SMK di ruangan ini sudah selesai, pantas saja ramai.
"Mas Tor, mreneo (ke sini)," sambut Nugi dengan pegang donat di tangan kanan, tangannya melambai pada saya.
Saya bergegas ke kerumunan, lalu mengambil posisi di samping Nugi. Lima kotak dengan masing-masing berisi dua belas donat dengan warna oranye kekuningan dalam posisi terbuka. Saya mengambil yang rasa oreo dan coklat meses.
"Cobaen sing (Coba aja yang) isi tiramisu sisan iki (juga ini), Mas," tawar salah satu ibu panitera muda senior, menyodorkan satu donat tidak bolong yang ditaburi gula halus. Saya menerimanya sambil undur diri sebentar untuk taruh makanan di atas piring plastik dan kembali lagi di kerumunan.
Panitera muda senior mengucapkan sambutan sekaligus terima kasih pada anak SMK yang sudah magang di sini dengan tulus. Ada komentar dari tiga anak SMK tersebut yang mengatakan bahwa magang di kantor ini selain bisa mendata banyak laporan, berkas perkara, tabel keuangan, dan teman-temannya, mereka juga dapat banyak ilmu hukum. Serta staf di sini katanya pada ramah dan disiplin, serta memberi kritik dan saran pada tempatnya. Saya setuju, ruangan ini menyenangkan sekali. Mereka pada menangis terharu yang langsung dipeluk karyawan perempuan yang mana jarang dapat perpisahan sekeren ini.
Saya dan beberapa staf pria hanya bisa mengamati dengan perasaan senang. Kami semua senang bisa beri ilmu dan fasilitas lapangan pekerjaan pada adik-adik SMK ini.
Setelah pesta perpisahan berakhir, kami semua kembali ke meja masing-masing sementara adek-adek SMK kembali ke pekerjaan terakhir. Untung saja saya sudah menaruh jatah donat saya di meja. Sambil nunggu komputer saya nyala sempurna, iseng saya memfotokan donat itu untuk dikirim ke Vita.
Balasan muncul tidak sampai lima menit.
Vita <3: IH NYEBELIN KM G BAGI" YANG.
Logo cinta itu saya bikin atas permintaan Vita, tapi entah kenapa saya belum mau menghapusnya. Dari kemarin dia terus memuji kinerjaku sebagai pacar palsu yang sangat bagus di acara pernikahan Rinto, dan jawabanku bikin mereka bungkam. Padahal saya hanya melakukan apa yang harus saya lakukan sebagai kekasih.
Saya: Nanti sy bawakan deh sepulang kerja. Gmn?
Vita <3: Azek, makasih ya bebz. Eh g ush pake saya trus deh, geli ak.
Pekerjaan hari ini hanya melanjutkan bikin berita acara sidang kasus sengketa bangunan yang mana tenggat waktunya tinggal tiga hari lagi. Proses menulisnya sudah sampai bagian tanya jawab saksi dari pihak tergugat dan kuasa hukum yang mana jawabannya kebanyakan tidak tahu. Sambil mengetik, tangan saya mencomot salah satu donat lalu menggigitnya. Teksturnya lembut, ternyata saya ambil yang isi tiramisu. Ternyata enak juga, krim kopinya berasa. Saya mengucapkan terima kasih ke ibu senior yang kasih lalu kembali bekerja. Untung saja hari ini saya belum ada sidang.
Tidak terasa pekerjaan pengetikan putusan sudah sampai amar putusan yang mana hakim mengabulkan permintaan penggugat untuk mengosongkan bangunan rumah toko yang diisi tergugat serta bayar ganti rugi sebesar lebih dari tujuh ratus juta rupiah. Tidak lupa di poin terakhir yang mengisyaratkan untuk bayar panjar perkara. Donatnya juga sudah habis, dan saya baru sadar daritadi belum beli kopi di kantin. Terdengar suara printer yang sedang beradu, total halamannya empat ratus sendiri. Sedangkan untuk softcopy sudah saya kirim ke tiga majelis hakim sebagai pegangan masing-masing, sebelum berkas perkaranya diserahkan ke panitera muda untuk proses registrasi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Slowly Falling [TAMAT DI KARYAKARSA]
Romance[LOVE UNIVERSE #4] [TAMAT DI KARYAKARSA] Tidak terima dengan Rinto yang bahagia atas pernikahannya, Vita mengajak Tora untuk pura-pura jadi pacarnya sebagai pembuktian bahwa dia sudah move on. Tora juga setuju karena biar Talitha tidak memaksanya b...