TORA
Rasa sakit ini masih terus bercokol di diri saya, saya menyesal tidak menahannya lebih lama. Apa jatuh cinta harus seperti ini, sampai bikin pekerjaan saya hampir terbengkalai? Syukurlah ada Nugi yang membantu saya, jika tidak kinerja saya akan berimbas ke sulitnya naik jabatan nantinya. Pekerjaan saya pun makin lama makin berkurang sejak kejadian video ciuman tersebut, tapi menurut saya itu tidak sebanding dengan Vita yang harus menanggung semuanya. Jujur, saya ikut marah, katanya ikut bersimpati pada perempuan, tapi kenapa ketika ada masalah begini malah perempuan yang disalahkan?
Apa saya menyesal menjalin hubungan palsu dengan Vita?
Jawaban saya adalah tidak sama sekali, justru saya bahagia bisa bersama Vita. Dengan Vita, saya paham bahwa menyayangi diri sendiri bukanlah tindakan egois melainkan bahagia dengan diri sendiri adalah prioritas utama serta selamat dari sakit hati. Kemudian, Vita juga pelan-pelan mendorong saya untuk lebih percaya diri, sebelum nama saya tercoreng semua sidang berjalan lancar dan drama-dramanya mampu diselesaikan dengan baik.
Apa saya ingin menjalin hubungan dengan resmi setelah ini?
Iya, dan saya sudah yakin. Maka dari itu saya harus menyelesaikan masalah saya dengan Talitha secepat mungkin.
Sejak kejadian warmindo langganan beberapa hari lalu, saya berusaha hubungi Vita via telepon dan teks. Namun, tidak ada jawaban sama sekali hingga akhirnya saya pasrah.
"Mas," bisik Nugi dari sampingku. Aku menoleh dan mengangkat kepalaku sebagai respon. "Westalah wajahe ojok pucat ngono, wes sak minggu luwe koyok ngene (Sudalah wajanya jangan pucat begitu). Untung onok aku, nek gak atasan kita bakal ngamuk."
Saya membiarkan Nugi ngoceh, betapa hebohnya ruangan waktu pengacara Talitha mendaftarkan perkara ke pengadilan karena melihat namaku di daftar tergugat. Kejadian itu terjadi ketika saya lagi cuti, dan mereka tidak berani membicarakan hal itu di depanku langsung. Namun, saya tidak tahu apakah itu akan jadi pembicaraan mereka di belakang atau sebaliknya. Bahkan, kehebohan sudah sampai di ruangan hakim dan reaksi mereka – terutama yang pernah kerja bareng saya di beberapa kasus kayak Pak Lubis – lebih ke kaget.
"Aku percoyo Sampeyan nggak ngerugiin wong, nek misale Sampeyan iku jahat ket mbiyen wong-wong kene (orang, kalau misalnya kamu itu jahat daridulu orang-orang sini) pada ngomongin kejelekan Sampeyan, terus mereka pada berharap Pak Lubis sing ditunjuk Pak Ketua ben dadi (biar jadi) majelis hakim kasus Sampeyan ben cepet mari. Gendeng ancene mantane Sampeyan iki, nek aku di posisi Sampeyan wes tak masukno ndek Menur (Gila memang mantanmu ini, kalau aku di posisimu sudah kumasukkan di Menur)." Nugi mengakhiri cerita yang bikin gelak tawa saya keluar.
Sekadar informasi, Menur yang dimaksud adalah rumah sakit jiwa Menur yang terletak di Surabaya.
Tidak salah orang-orang kantor menunjuk Nugi jadi corong gosip informal kantor, ada saja bahan-bahan terbaru yang dibicarakan. Sekarang ini lagi jam istirahat kantor, semua orang pada makan di kantin atau warung depan jalan layang. Saya sampai titip Nugi beli tahu telor di salah satu warung super kecil tersebut. Begitu saya buka bungkusan dari kertas minyak, baunya sudah pasti enak, dan pas saya makan ternyata petisnya berasa, dan nasinya juga banyak sekali.
Setelah istirahat, saya langsung ibadah di Mushola kantor yang sepi. Saya meminta Tuhan agar semua masalah ini bisa diselesaikan dengan baik, dan bisa membuktikan bahwa Talitha yang bersalah dan nama baik saya dan Vita bisa pulih. Untuk Vita, saya terus mendoakan agar dia baik-baik saja, selalu sehat, dan minta bahwa jika kami berjodoh maka dekatkanlah kami.
Hati saya sedikit lega setelah berdoa, tapi itu tetap tidak menghilangkan kegundahan saya. Wajah Vita kembali membayangiku, bagaimana dia senyum, terus menceritakan tentang dunia makanan dan video yang antusias, ciuman kami – hanya sekali tapi sama-sama bikin terngiang – yang lembut dan menenangkan, sampai pelukannya yang membekas terus menerus di saya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Slowly Falling [TAMAT DI KARYAKARSA]
Romans[LOVE UNIVERSE #4] [TAMAT DI KARYAKARSA] Tidak terima dengan Rinto yang bahagia atas pernikahannya, Vita mengajak Tora untuk pura-pura jadi pacarnya sebagai pembuktian bahwa dia sudah move on. Tora juga setuju karena biar Talitha tidak memaksanya b...