12. Kondangan 2

451 8 0
                                    

Bila
P
Udah sampe apartemen?
Ada makanan nggak?
Gue buattin mau?

Hari ini

Sandy?
Sibuk ya?
San?
P
P
P

Sandy
Y.

Sandy meletakkan ponselnya dengan malas. Gadis itu terus saja mengejarnya secara media. Mana berani dia berjuang langsung. Bisa-bisa harga diri sebagai ketua osis turun.

"Kenapa?" tanya Nora melirik sekilas Sandy. Sibuk ngegame masak-masak di hpnya.

"Nggak ada. Lo pengen makan apa? Biar gue pesenin," ujar Sandy menyerongkan tubuhnya untuk menghadap sempurna pada Nora. Mereka sedang di kantin.

"Bakso pedes. Tambahin pentolnya tapi kurangi kuahnya," sahut Nora di angguki oleh Sandy. Beranjak untuk menuju tukang Bakso di sebelah kanan penjual piscok langganan Nora.

"Gue gabung, tempat duduk lain penuh," ucap seseorang tiba-tiba duduk di samping Nora. "Oke." tak acuh Nora sebab asik sendiri.

"Lo sendiri? Arumi mana?" tanyanya.

"Rel, lo mending diem dulu deh. Gue nggak maksud apa-apa tapi lo lihat kan gue lagi ngegame. Nyawa gue tinggal satu nih," tegur Nora menunjukkam layar hpnya.

"Oh, maaf." ucap Marella. Siswi baru yang ada di kelas Nora. Gadis itu cukup bisa bergaul dengan tempat barunya tanpa rasa sungkan.

"Anak-anak, ibu mau ngasih tahu kalian kalau hari ini kalian mendapat teman baru. Ayo nak silahkan masuk," titah bu Guru menyuruh anak baru masuk.

"Sepertinya sekolah kita banyak mendatangkan murid baru ya," guman siswi lain. "Ya bagus dong. Lagian semuanya bibit unggul."

"Perkenalkan dirimu, Nak." titah bu Guru.

"Perkenalkan nama gue Marella. Gue pindahan dari sekolah X," perkenalan Marella membuat bisik-bisik ramai.

"Nama lo cuma Marella?" tanya siswa bagian depan. "Enggak, nama gue panjang. Gue males bacanya, ada masalah?"

Semua menggeleng pelan mendengar jawaban dari Marella. "Baiklah, nak silahkan duduk di belakang Nora. Hanya itu kursi kosong sekarang. Kamu tidak keberatan kan?" tanya Bu Guru, sebab kursi itu terletak di belakang sendiri.

"Tentu saja tidak, Bu. Terima kasih," ucap Marella berjalan menutup kursinya dengan cepat.

"Nanti kita kenalan ya," bisik Marella pada Nora dan Arumi yang diacungi jempul.

"Makan dulu, nanti lanjut lagi," titah Sandy datang membawa satu mangkuk. Meletakkan di depan Nora lalu mengambil hpnya tanpa ijin. Untung belum login.

"Udah masuk ratusan, keren lo," puji Sandy belum mematikan hp Nora. "Ya,iya dong gue gitu loh." sombongnya.

"Siapa, Nor?" tanya Marella melihat Sandy sekilas. "Pacar gue sekaligus yang selalu ngasih makan," cengir Nora membuat Sandy mendatarkan wajahnya.

"Marella," ucapnya melayangkan tangan untuk perkenalanan, sayangnya Sandy tidak menerima sautan tangan. "Sandy,"

Nora sedikit melirik Sandy, ada rasa senang saat pacarnya cuek pada orang sekitar. Berasa benar-benar di cintai. "Makan pelan-pelan,"

I'NORATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang