Seorang gadis manis berdiri dengan anggun pakai gaun warna biru laut, menambah kesan cantik beribu kali lipat. Senyumnya yang begitu canda malam ini membuat semua orang betah menatapnya.
"Sayang, kamu nggak cape nyengir mulu? Gigi kamu hampir kering tuh," goda sang mama membuat anaknya tertawa pelan. "Aku bahagia banget hari ini. Aku berdoa semoha Tuhan tidak mengambilnya malam ini,"
Sang Mama mengangkat tangannya untuk mengelus lembut rambut putri kesayangannya. "Tuhan ngak sejahat itu, Sayang."
"Sebentar lagi, Sandy datang. Bersiaplah," lanjut Viola diangguki oleh Marella. "Apakah aku sudah perfect?"
"Putri Mama selalu sempurna. Jangan pernah merendahkan diri demi laki-laki ya, Sayang. Kamu cewe dan kamu pantas di perjuangkan," begitu lembut bahasa Viola terhadap Marella. Seorang Ibu yang lugu menatap putrinya dengan penuh bahagia.
"Nggak semua cewe harus diperjuangkan. Aja juga yang memperjuangkan, demi cinta." bantah Marella tersenyum simpul. "Tapi jangan berlebihan, itu namanya bodoh kalau itu benar terjadi."
Marella tidak menanggapi Viola, perbedaan pandangan setiap orang memang sering terjadi. Tetapi jangan sampai karena ego tinggi dapat memecahkan sebuah hubungan.
Marella itu dewasa tapi kali ini dia tertutup egonya untuk mendapatkan sebuah cinta dari laki-laki idamannya.
Seperti kata Viola tadi, Sandy datang dengan pakaian rapi yang menambah kadar ketampanannya. Sandy itu manis tapi ganteng juga.
Sandy tersenyum kecil meski tidak tulus. Dia hanya tidak ingin mengecewakan Sinta untuk kali ini. "Sandy ganteng banget hari ini," puji Viola. "Terima kasih, Tan."
"Ayo kita mulai acara malam ini," ajak Noval berjalan lebih dahulu untuk menengah.
Marella tampak malu-malu menatap Sandy yang sempat adu kontak mata. Perlu Sandy akui, malam ini Marella cantik. Tapi... ah sudahlah.
"Halo..., selamat malam semuanya! Pada kesempatan ini, saya selaku Ayah dari pihak laki-laki serta wakil bicara dari pihak perempuan juga, mengucapkan terima kasih atas kehadirannya. Kami merasa sangat terhormat kalian semua bisa hadir di acara pertunangan anak kami," kata sambutan itu dari Noval yang berdiri tegak dan sedikit agrogan.
"Tidak perlu banyak kata. Lebih baik kita percepat acara ini dengan pertukaran cincin, bagaimana?" tanya Noval menolehkan kepala ke kanan dan ke kiri.
"Itu hal bagus. Semakin cepat, semakin baik," usul Viola merangkul Marella yang kembali tersipi malu.
Sandy dan Marella maju satu langkah serong, membuat keduanya lebih dekat. Marella masih posisi sama yaitu malu-malu. Tambah malu saat di sandingkan dengan Sandy. Tanpa sadar pula Sandy tersenyum tipis, sangat tipis. Setipis kesabaran bapakmu.
Noval menyodorkan sebuah cincin dengan birlian mata biru pada Sandy. Dengan tanpa paksaan Sandy menerimanya.
Tangan Marella sedikit bergetar saat di dekatkan dengan arah lingkaran cincin yang di pegang Sandy. "Mama, ngak kuat!" cicitnya.
Viola langsung terkekeh mendengar aduan sang putri. "Ini belum seberapa dibanding nikah lo, Sayang. Masa setremor ini,"
Sempurna.
Cincin cantik itu langsung terpasang sempurna di jari manis Marella.
Semua bertepuk tangan setelah cincin terpasang.
Rasa senang yang begitu besar membuat Marella tidak bisa menjaga keseimbangan tangannya saat akan memasangkannya pada Sandy. "Lo bisa." lirih Sandy seolah menyemangati Marella.
Dan yaaaaaa.
Marelaa berhasil meski agak kesusahan.
"Selamat untuk pasangan malam ini!" seru para tamu bertepuk tangan.
Sedangkan di sisi lain Nora dan yang lain baru sampai di sebuah rumah megah. Rumah keluarga Sandy.
Banyak mobil berkelas yang terparkir secara teratur membuat naoas Nora tidak beraturan. Pikirannya berkecampuk antara iya atau tidak.
Nora meletakkan helm di rumputan yang lebat. Lalu berlari sekuat tenaga menuju tempat lokasi dimana pacaranya tunangan dengan wanita lain.
"SANDY!!! TEGA YA LO SAMA GUE!!"
Next>
KAMU SEDANG MEMBACA
I'NORA
ContoNora Saraswati Putriana Aksarana adalah gadis SMA yang jiwanya di ganti oleh seseorang. Memiliki karakter yang berbeda dari sebelumnya membuat orang terdekat terheran-heran dengannya. Apalagi hobinya suka makan. "Papa, minta uang dong! Buat beli jaj...