***
"Disini?"
-YA!! ADA DISANA CALE! DIDALAM TENDA ITU!! ANAK ITU DISANA!!
"Baik, kalau begitu berpencar dan cari informasi. Cari orang yang menggunakan smartphone dan melakukan percakapan yang kau baca sebelumnya."
-APA ITU NAMA BENDA KOTAK YANG DIGUNAKAN MONYET?!
"...ia.."
Cale menghela napas mendengar julukan yang sekarang menjadi resmi untuk Kim Dokja. Lalu dia berpikir.
"Dan.."
Internet seharusnya mati... Jaringan tidak akan masuk, berarti mungkin itu sejenis skill. Ini sulit, aku harus mencoba bertanya kepada anak itu jika dia tau sesuatu. Akan merepotkan jika mereka yang disini menghubungi yang lain... hmm.. ada berapa orang yang tau novel ini sih? Kenapa juga dijadikan novel online...
"...perhatikan orang yang mungkin merupakan pemimpin disini."
-SIAP!! AKU AKAN MELIHAT ANAK ITU DI TENDA!!
-Aku akan ketenda sisanya.
-Aku akan mencari diluar!!
"Tetap berhati hati"
--Ya--
Merasakan elemental angin yang pergi, Cale menoleh ke Sayeru dan Namwoon.
"Cale?"
"Kita tunggu informasi yang dibawa angin dulu."
Kim Namwoon mengangguk, sedangkan Sayeru masih terus melihat lihat orang yang lewat di stasiun itu.
Ngomong-ngomong, mereka sudah sampai di stasiun Dongmyo. Mereka melewati stasiun lain sebelum berhasil sampai disini. Dan sepertinya berbeda dengan Chungmuro. Stasiun lain telah menyelesaikan skenario Green Zone sejak lama.
Sebelumnya sampai, Cale juga membeli 6 set jubah lagi sebagai cadangan dan memberikan 2 masing-masing ke Sayeru dan Namwoon. Cale tidak bisa menggunakan koin untuk statistik jadi dia hanya bisa mengamburkannya saja tanpa pilihan. Lagipula Cale mungkin orang yang paling kaya di Seoul. Rasi bintang benar-benar rajin memberi koin untuknya.
"Hm.. akan lebih baik jika kita bisa mengetahui skill orang disini sebelum menyerang. Terutama yang menggunakan skill pengendalian untuk anak itu..."
"Aku akan mengintai juga, Namwoon, jaga Cale."
"Oh? Oke Sayeru ahjussi"
"Hati-hati. Jangan sampai ketahuan, kita masih punya banyak waktu."
Sayeru mengangguk dan masuk stasiun diam-diam. Benar, awalnya mereka tidak bisa melihat satu-sama lain setelah jubah diaktifkan yang membuat mereka canggung. Namun sebelum Cale bisa berpikir lebih lanjut, tato di tangannya bercahaya dan menyelimuti jubah mereka.
Kemudian baru mereka menjadi bisa saling melihat dan berkomunikasi tanpa melepas jubah. Oh, dan suara mereka sepertinya tidak bisa didengar oleh orang yang tidak memakai jubah yang sama.
tato ini berguna dan praktis.
Cale mengagguk dengan senang hati.
Jadi dia dan Namwoon duduk di sisi terowongan, sambil menunggu informasi yang akan datang nanti.
***
Sementara itu Kim Dokja.
***
Mereka bertemu orang dari stasiun lain yang mencoba mencari aliansi. Namun ternyata itu palsu dan mereka mendapat penyergapan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Omniscient Trash View Point
RandomHal terakhir yang Cale ingat adalah dia berhasil mengambil kekuatan kuno milik lobak putih setelah membunuhnya, menyegel dewa keputusasaan dibuku dewa kematian, sebelum dia terbangun di dunia baru di kamar yang sama mewahnya dengan kamarnya di kasti...