Hei.. aku hampir lupa upload...
Kemarin aku membuat draf dan lupa waktu, jadi aku juga hampir lupa kalau kemarin bukan rabu...
Saat sedang minum susu sambil makan roti, aku mendapat pesan..
...lalu hampir menyemburkan semua isi mulutku ke layar.
Baru kemudian aku ingat kalau kemarin itu selasa...
Terkadang saat kita sibuk, ada kalanya kita lupa hari..
Bahkan aku selalu mengira hari ini itu minggu-
Ehem, oke itu tidak mungkin bukan?
Ini dia~~
***
Setelah memperhatikan ketua nya melawan pimpinan kerdil yang menghalangi komunikasi dengan dewa sialan itu.
Remaja itu mengeluarkan pedangnya dan memasang kuda-kuda untuk mengunci leher belakang si kerdil.
Tapi idenya harus di urungkan kembali saat dia merasakan sesuatu yang berbahaya mendekatinya dan kemudian pedangnya tertahan.
Dia memaksa pedangnya yang berat untuk menahan serangan di kirinya.
-Trang!
"Gila-! Tunjukkan dirimu!"
Remaja itu mengeluarkan aura kemerahan dan menebas ke kanan saat dia merasakan pedangnya di lilit sesuatu.
Taewon yang muncul setelah Raon menonaktifkan sihir tembus pandang, menahan tebasan pedang dengan tangan kosong saat ia menarik kabelnya lalu mundur.
Sihir Raon menghantam hunter dengan keras.
Namun hanya ada asap merah dan hunter muncul 5 meter dari mereka.
"Sihir tembus pandang? Bagaimana- Ugh."
-Trang!
Raon kembali melemparkan tombak hitam yang membuat hunter mundur saat ia menahan tombak, Taewon muncul di belakang hunter dan menendang punggung hunter.
Tapi sekali lagi hanya ada asap hitam dan hunter muncul di belakang Raon yang masih tak terlihat.
"Kau di sana kan?"
Hunter menyeringai saat pedangnya tiba tiba kehilangan aura dan Raon berhasil menahan dengan perisainya.
-trang
"Apa? Bagaimana?"
Taewon memegang pergelangan tangannya yang sempat terpelintir saat dia memegang pedang hunter sebelumnya.
DIa memikirkan jeda waktu sampai kemampuannya aktif dan melihat hunter yang kembali bisa menggunakan auranya.
'Kenapa hanya sementara?'
"Kalau begitu aku akan serius!"
Hunter pun menerjang ke depan.
Sebelum remaja itu mencapai Raon, Taewon melemparkan kabelnya untuk kembali melilit pedang.
"Heh."
Remaja itu menyeringai saat dia kembali menjadi asap merah dan muncul tepat di depan Taewon.
Sebelum pedang mengiris leher, Taewon melemparkan kabelnya ke tiang rusak di sekitar dan memanfaatkan gaya tarik untuk lolos.
"Ck."
-Brakk
Namun Raon juga siap, setelah Taewon menarik diri, dia melepaskan bola api ke tempat lokasi remaja itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Omniscient Trash View Point
OverigHal terakhir yang Cale ingat adalah dia berhasil mengambil kekuatan kuno milik lobak putih setelah membunuhnya, menyegel dewa keputusasaan dibuku dewa kematian, sebelum dia terbangun di dunia baru di kamar yang sama mewahnya dengan kamarnya di kasti...