Bab 122

365 57 43
                                    

"Hah."

Keluar dari kamar mandi dengan rambut basah, Cale disambut adegan Hayoung yang menendang Namwoon dan Namwoon yang wajahnya menjadi kasur Igneel.

"..."

Berpura-pura tidak melihat kekacauan itu, Cale menutupi mereka dengan selimut dari tas spasialnya lalu keluar.

-Baat!

"Hm? Biyoo? Kau tidak tidur?"

-Baat!

"Benar..."

Cale yang mengingat sesuatu, menyipitkan matanya saat Biyoo, bola bulu itu, tersentak dan melayang mundur.

"Kita punya pembicaraan bukan?"

-Baaat...

"Yoosung."

-....

"Sejak kapan kau ingat? Aku dengar kau lupa segalanya?"

-Bat bat bat bat baat bat 

"Tepat setelah revolusi berakhir...? Tidak, tunggu, kau tidak bisa bicara? Bihyung dan yang lainnya bisaa bicara? Apa karena kau dokkaebi bayi?"

-Baaat...?

"Aigooo... apa ini sebabnya kau tidak bicara dengan Kim Dokja tentang ini?"

-Baat bat bat baat bat

"Ia, ia... Ugh. Memang sulit mengatakannya kalau tidak bisa bicara.. oke. Mari kita mengobrol lagi nanti. Nikmati saja segala yang tidak bisa kau nikmati sebelumnya. Jangan berlebihan, jangan memaksakan diri, jangan terluka. Tugas seorang anak adalah bermain."

-BAAAT!

Cale mengangkat alisnya.

tapi kau memang seorang bayi sekarang...?

...sepertinya Cale tidak sadar kalau reaksinya sama ketika Joonghyuk memanggilnya anak kecil.

-Bat bat

"Tidak, aku tidak memikirkan apapun."

Biyoo menyipitkan matanya (?).

"...hanya, walaupun kau ingin membantu Kim Dokja, jangan berlebihan."

Cale menghela nafas.

"Ada orang dewasa disekitarmu, andaikan Kim Dokja memintamu melakukan hal berbahaya, entah hal itu untuk dirimu sendiri, dia, atau yang lain. Maka apapun yang dikatakan pria itu, bawa saja dia pergi dan lari. Kita masih bisa kembali lagi untuk memukul kepala musuh dari belakang setelahnya. Ini bukan pengecut, tapi selama kita masih hidup, kita masih bisa membalas. Tidak ada gunanya menyerang ketika kita akan mati, lebih baik kembali dan memikirkan rencana yang lebih matang, dari pada membiarkan orang-orang terluka dan mati."

Cale menatap Biyoo dan membuka tangannya.

Biyoo terbang mendekat, yang di peluk dan dibelai Cale.

"Tetap hidup adalah yang terbaik. Jadi tetaplah hidup sampai akhir."

-...baaat... 

Cale tersenyum cerah dan menepuk Biyoo lagi.

Melihat situasi Yoosung, diperlukan sedikit nasihat. Jangan sampai dia melakukan apa yang dilakukan bajingan gila (Joonghyuk : Hacho!) itu. 

Melakukan segala hal, bahkan jika itu mengorbankan orang lain untuk mencapai tujuan...

itu menjijikan.

(Anna : '...aku tiba tiba kedinginan..?')

benar, anak-anak hanya perlu makan dan bermain. Tidak perlu berjuang keras.

Omniscient Trash View PointTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang