Bab 115

540 73 9
                                    

Hari ini hiatus-

Tu-tunggu dulu!!!

Kubilang tunggu- hei siapa yang memanjat kabel internetku???

Signal-!

Sedang lawan boss woi!!

Letakkan kabel-

....sedang apa kalian dengan memegang kabel-

Kubilang tunggu!!

...aku hanya bercanda...

Ehem..

Yah... 

Bukannya aku tidak menepati janji hari jumat upload..

hanya...

ehem...

Hanya saja...

..males-

-dapat dari mana kalian katana??

Sial-! 

Itu pedang kakek-!

Fyuh~

Oke.

Maksudku adalah.....

Aku masih sakit ah.

Tambah parah.

Kepala berputar.

Orangnya tepar.

Tulisannya gak kelar.

Otak terasa melar-

...rangka besi dari mana lagi kalian bawa itu??

Tidak bicara!

Aku berhenti bicara!!!

Hari ini panjang sebagai permintaan maaf-!

Oi!!
Jangan lempar-!!!

Ini dia!!

Ugh.

Kubilang jangan lempar!!!

****

'Apa itu karena aku datang ke Murim Pertama setelah waktu yang lama?'

Yoo Joonghyuk memiliki ekspresi nostalgia di wajahnya saat dia melihat sekeliling dengan mata yang jauh.

Jalanan berangsur-angsur menjadi sunyi. Dengung pasar hilang dan ada bau samar kotoran hewan.

Berapa lama mereka berjalan? 

Langkah kaki Yoo Joonghyuk akhirnya berhenti. 

Itu adalah kediaman kumuh yang tidak bisa dibandingkan dengan keadaan orang-orang, di jalan-jalan yang sibuk. 

Ada gubuk kecil di tengah lapangan. 

Kim Dokja membaca papan nama kecil yang dipasang di depan pondok.

"Breaking the Sky Sword School?"

"Hmm."

Yoo Joonghyuk menepuk kepala Cale yang membaca papan nama itu.

-plak

...tangannya yang berada diatas kepala Cale dibuang.

Yoo Joonghyuk menarik tangannya dan menoleh kearah Kim Dokja yang melihat-lihat sekeliling.

"Itu terserah padamu sekarang." 

Yoo Joonghyuk mengucapkan kata-kata ini dan menatap Cale.

"Ayo pergi ketempat lain, Cale."

"Kenapa aku?"

"Biarkan Kim Dokja melakukannya, kita bisa ketempat lain. Lagi pula ini rencananya, jadi biarkan dia bertanggung jawab atas rencananya."

Omniscient Trash View PointTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang