"Cale, bangunla-"
-Buk
"..."
"Diamlah Dorph, aku benar-benar tidak banyak tidur beberapa hari ini. Belum lagi aku menggunakan banyak angin, biarkan aku istirahat, bukankah ini bahkan belum setengah hari?"
Cale kambali menarik boneka beruang yang telah dilemparkannya ke wajah Dorph dan kembali tidur. Dia mengusap wajahnya di bulu lembut Bihyung yang tertidur di sampingnya dan menguap.
"Cale..."
"Diam."
"..."
Cale menepuk punggung Igneel yang hendak bangun dan menidurkan naga kecil itu lalu kembali menutup mata.
Melihat Cale mengabaikannya, Dorph berjalan seperti mayat dan menatap Sayeru dengan wajah super menyedihkan.
"Sniff.. Sayeru... Cale memukulku.."
"..."
"Sniff.."
"Berhentilah menjadi menjijikan Dorph, aku baru tau kalau kau sangat cengeng. Bagaimana harga diri sebagai raja singamu?"
"Lupakan raja singa, aku saat ini pamannya Cale. Dan keponakanku memukulku..."
Kata Dorph berjongkok di depan Sayeru dan menutup wajahnya dengan sedih.
"Berhenti merengek, itu cuma boneka. Sekuat apa tangan Cale?"
"Kalau begitu bantu aku membangunkan Cale, dia bilang untuk memberi tau kalau ada hal penting bukan?"
Dorph mengangkat kepalanya dan menunjuk ke layar lebar yang menampilkan seorang remaja yang sedang dikejar Sangah, wanita bernama Sooyoung kalau Dorph ingat dengan benar dan Dokja.
Itu tidak terlihat seperti mereka bermain kejar-kejaran, jadi itu hal penting bukan?
"..."
"Sayeru?"
"..."
"Hei."
"..aku.. kau saja yang bangunkan.."
"..."
"Ehem, lagi pula.. bukankah Dokkaebi itu seharusnya bangun? Lihat, dokkaebi yang lain ada disana."
Memang benar, ada lebih dari satu dokkaebi muncul, yang jika Cale melihatnya dia akan memikirkan cara menipu dokkaebi untuk mendapatkan kasur bulu.
"Kita harus bangunkan dokkaebi dulu, aku akan bangunkan dia."
"..aku memintamu membangunkan Cale, kenapa malah bangunkan dokkaebi itu..?"
Sayeru mengabaikan gumaman Dorph dan mendekat dengan hati hati ke arah Bihyung.
"Hei.. dokkaebi... psst.. hei.. lihat, bukankah kau harus bekerja?"
[Hm..? Hah? Kerja ap-]
Bihyung menatap kosong ke layar yang menunjukkan bencana pertanyaan yang sedang dikejar oleh Dokja.
[Sialan! Aku lupa!!]
Bihyung langsung bangun dengan panik yang membuat Cale mengerutkan kening karena bantalnya hilang.
"Apa lagi.."
[Manusia! Aku harus pergi, bencana telah menetas, aku harus bersama yang lain dan membuat skenario, dadah!!]
"Hah?"
Cale dengan mengantuk bangun dan melirik layar di langit.
"Ck"
KAMU SEDANG MEMBACA
Omniscient Trash View Point
RandomHal terakhir yang Cale ingat adalah dia berhasil mengambil kekuatan kuno milik lobak putih setelah membunuhnya, menyegel dewa keputusasaan dibuku dewa kematian, sebelum dia terbangun di dunia baru di kamar yang sama mewahnya dengan kamarnya di kasti...