Bab 73

1.2K 199 28
                                    

-Bang!

Gadis yang sekarang tubuhnya compang-camping, menembakkan bola sihir api dari mulutnya, yang dihindari oleh Clopeh.

Kemudian Clopeh memutar kakinya dengan cekatan dan menendang dinding menuju Kevin yang dilindungi Kern.

"Persetan."

Kern kembali meludahkan kutukan saat dia berdiri didepan Kevin, menahan benturan pedang yang datang.

-Trang!

"Menyingkirlah."

"Bukankah kau seharusnya menyelamatkan Cale, kenapa kau malah disini?"

Upaya melarikan dirinya selalu gagal yang membuat Kern sangat frustasi. Namun pria di depannya lagi-lagi menjawabnya dengan cara yang aneh.

"Cale-nim akan selalu bisa menyelesaikan masalahnya, karena itu, tugasku adalah membersihkan jalan legenda dan membuatnya bisa terus berjalan di jalan yang mulus."

"Kau gila."

"Itulah satu-satunya cara agar aku bisa masuk kedalam salah satu cerita legenda dan berterima kasih kepada kesempatan yang diberikan Cale-nim."

Jika Cale ada disini dia akan berteriak.

'KAPAN AKU MEMBERIKAN MU KESEMPATAN? TUTUP MULUTMU CLOPEH GILA!!'

Sayang sekali dia masih menerobos bersama 2 tenaga kerja gratis.

Clopeh yang masih mengenang Cale-nim nya yang dengan senang hati memberikan kesempatan padanya, langsung mengerutkan kening saat gadis yang sudah compang-camping mengeluarkan sihir air kearahnya.

Clopeh menghindari dengan melompat ke kiri.

"...kalian bahkan tidak bisa menggunakan sihir dengan baik."

Clopeh tidak mengerti bagaimana orang-orang rendahan ini bahkan dengan berani menghalangi jalan legenda, terutama pria yang masih tidak sadarkan diri disana. 

Merupakan suatu kehormatan untuk menjadi ayah dari seorang legenda, tapi bisa bisanya dia menyakiti legenda saat dia terjebak di tubuh anak kecil yang tidak berdaya. Jika itu dia, dia akan dengan senang hati memberikan segalanya kepada Cale-nim.

Tentu saja, sekali lagi, jika Clopeh adalah ayah Cale, Cale sudah akan lari dari tempat itu bahkan tanpa berpikir sekalipun.

Clopeh yang melihat gadis itu merangkak kearah Kern, melototi Kern yang menatap Clopeh dengan waspada.

"Pergilah dan serahkan pria dibelakangmu, maka dengan kebaikan Cale-nim, dia akan mengampunimu."

"Berhenti omong kosong, aku memiliki dendam padanya, aku tidak akan menyerahkannya dengan mudah."

Clopeh hanya bisa mendecakkan lidah kepada bajingan gila yang tidak mengerti kebaikan di depannya ini.

Jadi Clopeh kembali maju dan menyerang Kern dengan di selimuti aura ular liciknya.

Gadis itu menyerang dengan sihir angin yang dibelah oleh Clopeh dengan auranya. Dia memastikan Kern tidak bergerak sebelum tiba dengan cepat di depan gadis itu.

Lalu ia menusukkan pedangnya ke kepala gadis itu.

"Kohok, uhuk uhuk."

Kern yang mengalami reaksi pembalikan, merasa organ dalamnya terpelintir dengan menyakitkan, di balik matanya yang melihat sekeliling seolah semuanya merah, dia melihat bajingan berambut putih itu tersenyum gila sambil menatapnya.

Kern benar-benar tidak mau mati lebih dulu sebelum dia melampiaskan kekesalannya kepada Kevin, dia harus membalas kematian ibunya. Dia bahkan tidak tau kenapa Cale bisa memiliki teman gila seperti ini, namun hatinya merasa dia lebih baik mati lebih dulu dari pada membiarkan objek balas dendamnya diambil orang.

Omniscient Trash View PointTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang