30 menit sebelumnya.
***
"Disini?"
-Turun Cale!!
-MASUK KE JALAN SETAPAK.
-Mereka akan menyerangmu jika kau terbang diatasnya. Turun ke jalan setapak Cale. Lewat saja dengan berjalan sekitar 5 menit.
Cale yang sedang terbang dengan Igneel mengangguk dan turun ke area hutan kabut. Menapakkan kakinya di hutan yang lebat, Cale mengerutkan keningnya dan mengikuti arahan elemental angin.
-Jangan khawatir Cale, mereka menyukai hal alam, cantik dan murni. Kurasa tidak masalah untuk kau datang.
-Mereka akan menyukai Cale!!
-ALAMI MURNI KECANTIKAN PERSAHABATAN!!
"...oke untuk alami, tapi ada apa dengan dua syarat lain..?"
-DISINI SEMUA JELEK!! JADI CALE PASTI DISUKAI!!
"...terima kasih.. tapi aku pria."
-Tapi Cale.. um.. sejujurnya dengan rambut panjang.. kau agak sedikit feminim..
"..."
-Dan Cale anak kecil yang polos, murni dan baik!!
"Yang pertama, aku bukan anak kecil. Yang kedua, aku tidak pernah menjadi murni dan baik."
-HAHAHAHAHA
-Aduh.. Cale...
-Cale selalu menyangkalnya!!
"Aku sampah!!"
-Oke~~
-Cale, Cale..
-CALE TERLALU IMUT!!
"..."
lupakan.. bicara dengan mereka membuatku sakit kepala.
-Kyuh
"Hm?"
Cale juga mengangkat kepalanya seperti kata Igneel dan melihat sebuah reruntuhan kuno.
"...reruntuhan..?"
-Kita sudah masuk wilayah mereka.
"..Memang benar.. ini seperti dunia lain. Hutan disekitarnya juga beda dengan yang sebelumnya kita lewati."
-HATI-HATI CALE!
-Mereka seharusnya akan datang!!
-Kami sudah mengatakan tentangmu kepada mereka, tapi tidak tau bagaimana dengan reaksinya ketika benar-benar bertemu denganmu.
-Kami akan melindungi Cale, jadi jangan khawatir!!
-ITU BENAR!!
Dengan tegang, Cale menepuk Igneel yang terus menggeram. Disini mereka 'bertamu', akan buruk jika mereka membuat marah penghuni disini.
"Tidak apa, jangan bersuara Igneel."
-kyu...
"Tidak, mereka mungkin tidak jahat, jangan langsung menyerang."
Dan seperti yang diperingatkan elemental angin, beberapa gemerisik daun terdengar dan banyak cahaya redup muncul.
-ITU MEREKA!!
-Jangan takut Cale.
-Hai kalian!!
Cale mendengar seorang berbisik, namun tidak jelas apa yang mereka katakan. Seperti ada selaput di telinganya, yang menghalanginya untuk mendengarkan apa yang mereka katakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Omniscient Trash View Point
RandomHal terakhir yang Cale ingat adalah dia berhasil mengambil kekuatan kuno milik lobak putih setelah membunuhnya, menyegel dewa keputusasaan dibuku dewa kematian, sebelum dia terbangun di dunia baru di kamar yang sama mewahnya dengan kamarnya di kasti...