Setelah melihat para inkarnasi berkerja sama dengan baik melawan bencana yang tiba tiba muncul.
Cale memutuskan untuk mencari kedua bajingan gila yang tidak ikut keluar bersama bencana.
Dan..
inilah yang dia lihat saat sampai disana...
Yoo Joonghyuk sedang diikat dan digantung, wajahnya pucat dan sepertinya bajingan ini kembali depresi.
kapan bajingan ini belajar menjadi seorang yang pantang menyerah? Bahkan protagonis kami saja penuh harapan. Kenapa protagonis yang disini begini?
Dan yang lebih mencengangkan, Kim Dokja terbelah dua dan dalam keadaan 'mati'.
"Aigooo..."
Cale menghela napas frustasi dan mengusap dahinya dengan lelah. Orang ini 'mati' lagi, apa ini hobinya? Baiklah jika dia punya kemampuan hidup lagi, tapi bukankah itu sakit saat mati? Apa bajingan ini gila?
Cale tidak khawatir tentang Kim Dokja benar-benar mati. Sistem yang membuatnya terhubung dengan pembaca setidaknya akan memberi tahunya jika pembaca benar-benar mati. Belum lagi...
"Yoo Joonghyuk."
Cale mendekati Joonghyuk dan berjongkok sambil memegang salah satu 'perban mumi' yang mengikat protagonis.
"..Cale...?"
"Hn. Kau tidak apa? Apa kau bisa melepaskan diri?"
"..aku.. Kim Dokja.. dia.."
Cale mengangkat kepalanya dan menatap wajah Joonghyuk yang kembali memutih.
"Tenanglah, bajingan gila disana masih hidup."
"Tidak mungkin.. tubuhnya terbelah dan dia pasti mat-"
"Oh, dia punya kemampuan baru dan akan hidup nanti. Dia juga mati saat melawan naga Igneel lalu hidup. Lupakan itu, bagaimana kalian bisa begini?"
"..."
Wajah Yoo Joonghyuk mengeras setelah mendengar kata-kata Cale, pucatnya hilang dan wajahnya diselimuti es. Dia terlihat akan mencabik-cabik Kim Dokja dalam detik selanjutnya.
"?"
Cale kembali mengangkat kepalanya, dan yang dia lihat bukanlah ekspresi jahat tapi senyum tipis.
? apa aku salah? Bukankah tadi ada aura membunuh yang kental??
Cale mengerutkan kening dan kembali berdiri. Dia mengeluarkan belati pohon dunia dan melepaskan ikatan di depannya.
-Kaaaaahh
Cale tersentak, dia baru menyadari kalau ada monster di belakang Joonghyuk yang terhubung dengan perban.
Menghilangkan belatinya, Cale langsung menciptakan tombak air dan menusuk monster. Setelah monster itu mengamuk, dia menusukkan petir kecil hingga monster hangus.
mudah.
Jadi Cale kembali memutuskan perban dan setelah setengah terputus, Yoo Joonghyuk membebaskan diri sendiri.
"Haaa.."
"Jangan menghela napas, ada apa ini? Kenapa ada adegan berdarah begitu?"
Joonghyuk menatap Cale beberapa detik lalu mengalihkan wajahnya ke tubuh terbelah Kim Dokja.
"Dia menyelamatkanku, bencana banjir adalah kolegaku. Aku tidak menyangka akan terjadi hal semacam ini. Dia bukanlah orang jahat... seharusnya."
Melihat mata redup Yoo Joonghyuk dan mengingat kata-kata Kim Dokja kalau bajingan ini bisa dengan mudah bunuh diri. Cale menepuk-nepuk punggung Joonghyuk. Jangan sampai orang ini bunuh diri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Omniscient Trash View Point
RandomHal terakhir yang Cale ingat adalah dia berhasil mengambil kekuatan kuno milik lobak putih setelah membunuhnya, menyegel dewa keputusasaan dibuku dewa kematian, sebelum dia terbangun di dunia baru di kamar yang sama mewahnya dengan kamarnya di kasti...