Setelah mengalahkan Yamata no Orochi, orang kecil bernama Gillemium mengundangnya ke perjamuan.
Kim Dokja menatap langit.
[Waktu yang tersisa sampai akhir skenario: 27 hari.]
[Bencana telah meninggalkan skenario dan skenario keenam dijadwalkan untuk penghentian dini.]
Mungkin butuh sedikit waktu karena bencana yang tersebar di seluruh dunia. Namun, begitu Hiroshi berkeliling di Peace Land maka skenario akan berakhir secara otomatis.
Perjamuan ...
Apa itu untuk bermain dan minum?
Ah, kalau begitu mungkin?
"Aku mengerti. Kami akan had- "
Namun kata-kata Kim Dokja belum usai saat kerahnya di cekram oleh seorang bajingan.
"Kuh."
"Kim Dokja, dimana Cale? Kenapa dia tidak ada disini?"
"Hah?"
KIm Dokja tercengang, kalau dipikir-pikir si kecil belum bertemu dengan mereka...
"..sialan.."
Kim Dokja mengibaskan tangan Yoo Joonghyuk di kerahnya dan mencoba menghubungi Cale.
Namun percuma, entah apa yang dilakukan bocah kecil itu, tapi ini benar-benar menunjukkan...
[Orang yang anda tuju tidak terdeteksi oleh starstream]
[Orang yang anda tuju tidak terdeteksi oleh starstream]
[Orang yang anda tuju tidak terdeteksi oleh starstream]
[Orang yang anda tuju tidak terdeteksi oleh starstream]
[Orang yang anda tuju tidak terdeteksi oleh starstream]
[Orang yang anda tuju tidak terdeteksi oleh starstream]
"Ini gila-!"
Kim Dokje memucat, dimana Cale sebenarnya??
Dia membuka novelnya dan seperti yang dia kira, tidak ada lokasi pas dimana tempat buah kematian.
"Ada apa Kim Dokja?"
Yoo Joonghyuk juga merasakan firasat buruk melihat respon Kim Dokja.
"Aku tidak bisa menghubungi Cale, dia tidak dideteksi starstream. Apa kau tau dimana buah kematian berada?"
"Buah.. kematian."
Kim Dokja menggertakan giginya, benar juga. Dia lupa kalau hanya di regresi diatas seratus, bajingan akan ini mengetahui tentang buah ini. Ini hanya ke tiga, apa yang dia tau?
"Pokoknya kita harus menemukan boca-"
[Jika kalian mencari Cale, maka aku tau dimana dia sekarang.]
Sebuah suara menyela kata-kata Kim Dokja.
Berbeda dengan Cale yang tidak mendengar perbedaan suara dari orang yang bahkan bisa mengalahkan rasi bintang. Di telinga inkarnasi biasa, suara Kyrgios cukup keras.
KAMU SEDANG MEMBACA
Omniscient Trash View Point
AcakHal terakhir yang Cale ingat adalah dia berhasil mengambil kekuatan kuno milik lobak putih setelah membunuhnya, menyegel dewa keputusasaan dibuku dewa kematian, sebelum dia terbangun di dunia baru di kamar yang sama mewahnya dengan kamarnya di kasti...