-Trang
-Trang
-Sreeek
Clopeh berhasil menebas lengan bawah serigala di tengah tengah pertarungan sengit.
Walaupun kaku sehingga gerakannya bisa dibaca, serigala ini kehilangan indranya. Jadi entah bagaimanapun Clopeh bergerak dan melukainya, serigala ini tidak akan pernah mengurangi gerakannya.
Banyaknya luka bahkan tidak membuat serigala ini mengedipkan mata.
"Ck. Tidak ini tidak itu. Banyak sekali penjahat yang menentang jalannya seorang legenda. Ini lah sebabnya pahlawan menjadi pahlawan. Kesulitan hidupnya selalu menyakitkan."
Bocah hunter itu menggunakan mananya untuk mengendalikan pergerakan beastman miliknya sambil menatap pria berambut putih aneh yang terus mengatakan omong kosong.
"Apa kau gila?"
Akhirnya mulutnya tidak bisa tidak bertanya.
"Kalian yang gila. Ah.. aku sangat senang bisa masuk dalam salah satu cerita legenda. Jadi aku akan melawanmu dan memenuhi ekspetasi Cale-nim."
Sekali lagi dan lagi...
Jika Cale ada disini dia akan berteriak.
'Sudah kubilang kalau aku tidak pernah berharap padamu!! Jangan omong kosong dan bertarung saja dasar Clopeh!!'
Kasihan Cale...
-Trang
"Guh"
Clopeh menarik alur pedang keatas saat cakar serigala mengarah ke jantungnya.
Benturan itu membuat tangannya mati rasa, berbeda dengan pria sebelumnya yang mengganggu jalan legenda. Pria itu hanya pemula dan kekuatannya tidak terlalu kuat. Tapi serigala ini sangat kuat dan semua serangannya berat.
Bahkan belum dia memperbaiki pegangan pedangnya. Cakar lainnya tiba dan berobek perutnya.
"Uh"
Clopeh hanya bisa mundur sedikit dan melakukan salto kebelakang dua kali sebelum dia berdiri tegak dan menutupi perutnya.
Itu berdarah.
Walau tidak sampai organ dalamnya berceceran, tapi ini luka yang cukup dalam.
Menarik nafas, Clopeh memperbaiki posisinya dengan cepat dan bertumpu di satu kaki lalu langsung melompat ke depan.
-Trang
-Trang
-Sreeet
-Buuk
-Trang!!
Pedang ke kiri ditahan cakar kanan, Cakar kiri ke arah leher Clopeh.
Menundukkan kepala dengan cepat dan mencoba menendang kaki lawan hingga patah. Cakar kiri yang tadi, sudah menahan kakinya.
Serigala hendak menarik kaki Clopeh hingga putus. Clopeh memutar tangannya dan merobek lengan bawah serigala hingga pegangan ke kakinya lepas.
Bahkan dengan tangan yang menjuntai, hanya ada raungan hewan, cakar kanan serta pedang kembali beradu.
Ini terus berulang tanpa henti.
Banyak goresan dan tebasan, yang kalah bahkan mungkin Clopeh.
Bukan dia tidak cukup kuat, namun ini seperti melawan mayat necromancer.
Dia akan kelelahan dan serigala tidak akan lelah, hanya terus menggerakan tubuhnya hingga dia mati.
Bahkan bocah sialan itu terus menambahkan mana dan memulihkan sedikit luka serigala saat dia bahkan tidak bisa mengambil satu botolpun ramuan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Omniscient Trash View Point
RandomHal terakhir yang Cale ingat adalah dia berhasil mengambil kekuatan kuno milik lobak putih setelah membunuhnya, menyegel dewa keputusasaan dibuku dewa kematian, sebelum dia terbangun di dunia baru di kamar yang sama mewahnya dengan kamarnya di kasti...