Ini benar benar berlalu dalam keheningan yang mencekik.
Aileen yang keluar dan masuk sesekali, bahkan menahan diri untuk menuju tempat Cale (Tapi dia takut menganggu percakapan Kim Dokja dan Yoo Joonghyuk) untuk melihat apa anak itu terluka, setelah melihat wajah kosong Cale.
Kemudian Cale yang memastikan ini masih dunia dan regresi yang sama... duduk.
Tindakan itu mengejutkan keduanya.
Kim Dokja memeriksa dahi Cale setelah melihat tatapan kosong Cale, karena dia takut Cale menjadi seperti itu karena sakit. Sedangkan Yoo Joonghyuk bangun dan mengambil sup mabuk yang telah dia masak sebelumnya.
Dia benar-benar takut Cale minum alkohol di belakangnya dan sekarang dia yakin Cale mabuk, setelah melihat dia pusing (wajahnya kosong).
Tentu saja bukan...
Lupakan.
Keduanya merawat Cale dengan baik yang membuat Jang Hayoung, yang seorang gadis, hendak masuk untuk menanyakan lokasi Namwoon karena keduanya telah akrab, merasa melihat... adegan keluarga yang harmonis (?).
Dia mengedipkan matanya berkali kali dengan wajah mempertanyakan pandangan dunianya. Hatinya yang baru berbunga dan malu setelah tau Kim Dokja adalah orang yang dia harap akan bertemu (Demon King of Salvation), pecah berkeping keping.
Dia merapatkan pintu dengan hati berdarah, sambil berharap bertemu Namwoon untuk curhat.
Sementara itu, keduanya menghela nafas lega setelah melihat Cale tidak sakit karena mabuk.
"Jangan mabuk lagi."
"Hanya sedikit."
"Aku melihat banyak botol."
Kata Yoo Joonghyuk, dengan kejam mematahkan alasan Cale.
itu bukan aku, aku baru meminum sedikit sebelum di rebut.
"Ck"
Cale hanya bisa mendecakkan lidahnya dengan menyesal saat Kim Dokja menepuk dahi Cale dengan kesal. Yang disambut 2 tatapan kejam.
'...keduanya kejam, hati ku sakit...'
"Ngomong-ngomong, Cale. Kau membawa boneka Uriel?"
"Hm? Untuk apa?"
Cale dengan bingung mengeluarkan boneka yang hancur dari tas spasial di sakunya.
Kim Dokja menghela nafas saat dia mengambil boneka itu dari Cale.
Lengan dan kaki... semuanya terkoyak.
Mungkin itu adalah tubuh simbolis tetapi tubuh Uriel yang sebenarnya akan terkena dampak jika terkena pukulan seperti itu.
Seorang malaikat agung dengan kebanggaan, telah sangat menderita seperti ini di Dunia Iblis...
Kim Dokja menghela nafas sekali lagi.
"... Aku tidak bisa kembali sekarang."
Yoo Joonghyuk yang mengelus kepala Cale di tepi ranjang lain mengeluarkan suara.
"Yah.. aku bisa melihatnya."
Ketiganya kembali terdiam sambil melihat boneka rusak itu.
"Aku sudah lama ingin bertanya, tapi kau nyaman bahkan tidur dengan baju... mewah itu, Cale?"
Sejujurnya Kim Dokja hendak membuka baju Cale, takut anak itu tercekik saat pertama kali Yoo Joonghyuk masuk, sambil menggendong anak yang tertidur karena mabuk (?) ini.
"Kubilang tidak masalah, ada mantra ringan. Sejujurnya ini bahkan ada sihir termal. Aku seperti memakai kaus dicuaca sejuk."
"...aku harus mencari cara untuk menemukan skenario macam apa yang kau terima."
KAMU SEDANG MEMBACA
Omniscient Trash View Point
RandomHal terakhir yang Cale ingat adalah dia berhasil mengambil kekuatan kuno milik lobak putih setelah membunuhnya, menyegel dewa keputusasaan dibuku dewa kematian, sebelum dia terbangun di dunia baru di kamar yang sama mewahnya dengan kamarnya di kasti...