Bab 88

1K 151 14
                                    

"Kau marah."

"Hah!"

"..kau marah Cale."

"Jadi tutup mulutmu bajingan."

◽◽tutup mulut dengan patuh dan menundukkan kepalanya. Namun dia tidak tahan dengan keheningan dan kembali berbicara.

"Aku baik-baik saja, tidak ada yang perlu di sesali. Lagi pula ini sepadan-"

"Kubilang tutup mulutmu!"

Cale yang kesal maju dan menarik bocah sialan dengan kerahnya. ◽◽terhuyung huyung dan hanya bisa berdiri dengan tatapan 'tidak ada yang bisa kulakukan padamu'.

"Berhenti menggunakan ekspresi itu."

"...ekspresi apa yang harus kubuat? Kau mencekikku Cale."

Cale lemparkan bocah sialan itu ke bangku kereta ketika ◽◽mengerang kesakitan.

"..kau mematahkan punggungku..."

"Kalau begitu patahlah dan ikut denganku."

"Sayangnya tidak bisa."

Bocah itu hanya mengangkat bahunya dengan ringan.

"Heh, kau cukup gila untuk menjadi hal semacam ini."

"Ini satu satunya cara, aku.. tidak bisa membiarkan semuanya-"

"Cukup."

"..."

"Berapa lama kau disini?"

"...entahlah, hanya lama... lama sekali..."

◽◽bergumam dengan ekspresi bingung.

Cale mengusap wajahnya dengan kedua tangan lalu menatap tajam ke arah bocah sial.

"Jadi ketika jiwamu habis dan kekuatanmu akan lenyap. Klon mu akan terbentuk, tinggal di dunia itu lalu skenario terjadi berulang hingga kau menjadi sekarang?"

◽◽bersenandung.

"Jawab dengan benar."

"Yah.. jika aku menjawab kau akan marah.. kukira aku lebih baik hanya diam?"

◽◽menatap Cale dengan wajah polos, tapi Cale hanya ingin memukul belakang kepala bajingan gila ini.

"Siapa Yoo Joonghyuk dan Mia?"

"Hanya karakter yang dibuat oleh sumber... itulah kenapa mereka tidak memiliki ingatan. Setelah membuatnya sesuai, maka skenario dimulai lalu klonku akan bertemu dengannya."

"Jadi skenario ini hanya peristiwa berulang?"

"Hmm."

"Selamanya kau akan terjebak disini."

"Hmm."

"Apa kau tidak ingin hidup dengan yang lain?"

"Kau menonton ceritaku tadi bukan? 'Aku' hidup bahagia dengan yang lain."

◽◽menunjuk jendela kereta yang menampilkan adegan saat dia 'hidup' sebelumnya.

"Itu bukan kau."

Kata Cale dengan kejam, tapi ◽◽ hanya tertawa manis.

"Tidak ada yang bisa mencapai semua keinginan, Cale. Semua hal yang terjadi memiliki harga. Aku sudah puas."

"Kau menerima ingatan sebelumnya."

"Tidak, hanya ingatan sekilas tentang tugasku. Aku akan gila jika aku memiliki semua ingatan itu."

◽◽menatap jendela yang masih menampilkan adegan yang diulang ulang dengan rindu.

"...namun kurasa hanya dua yang bertemu denganmu... tapi semua bahagia Cale."

Omniscient Trash View PointTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang