Pesta lampion pt2

737 79 32
                                    

"persediaan kayu bakar kita sudah hampir habis, apa kamu bisa membantu ibu mencari kayu bakar di hutan?" Tanya ibu singto kepada singto.

"Ya, bu. Aku akan berangkat sekarang" ucap singto.

"Pulanglah sebelum gelap"

"Iya, bu. Aku pergi dulu" ucap singto.

Singto berjalan kaki untuk pergi ke hutan, dia melewati sungai dan beberapa desa. Semua warga di sana memang sudah terbiasa pergi ke hutan sendirian, jadi singto tak akan takut lagi.

Singto melewati suatu tempat yang indah, sejenis padang rumput dengan di hiasi oleh berbagai jenis bunga. Ia menghentikan langkahnya saat melihat seorang pria yang sangat di kenalinya.

Itu pangeran krist bersama dengan seorang wanita. Apa krist sedang merayu wanita itu? Singto kesal sendiri melihatnya.

Ia melanjutkan langkahnya pergi masuk ke hutan dan mulai mencari kayu, mengumpulkannya satu persatu dan mengambil beberapa buah liar untuk di makan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ia melanjutkan langkahnya pergi masuk ke hutan dan mulai mencari kayu, mengumpulkannya satu persatu dan mengambil beberapa buah liar untuk di makan. Singto memanjat pohon apel dan memetik beberapa.

"Aku juga mau satu" ucap seseorang di bawah sana membuat singto menoleh ke bawah.

"Pangeran"

"Ambilkan aku satu" ucap krist.

"Tidak, jika pangeran ingin kenapa pangeran tak memanjat sendiri?" Ucap singto.

Sedikit keterlaluan memang, bagaimana bisa singto menyuruh seorang pangeran untuk memanjat?

Krist tersenyum menanggapi itu kemudian memanjat pohon apel itu dan menghampiri singto.

Singto terkejut melihat kehadiran krist, hey... Singto malah berpikir jika seorang pangeran seperti krist tak tahu melakukan apapun.

"Kita bertemu lagi" ucap krist sembari duduk di samping singto dan memakan apel yang baru saja di petiknya.

"Ya... Itu semua sebuah kebetulan" ucap singto.

"Aku tak sengaja melihat mu lewat tadi. apa yang kau lakukan di hutan sendirian?" Tanya krist.

"Aku mencari kayu bakar" ucap singto sembari menunjuk kayu yang sudah berhasil di kumpulkannya.

"Dimana wanita cantik tadi?" Tanya singto heran.

"Kamu melihatnya?"

"Y-ya"

"Dia bukan wanita cantik. Kamu belum terlalu mengenalnya, jika kamu sudah mengenalnya aku yakin kamu akan menarik ucapan mu tadi" ucap krist.

"Terserah apapun itu, dimana dia?"

"Sudah pulang, sekarang bahkan sudah sangat sore. Kamu sendiri? Kenapa tak pulang?"

"Sebentar lagi" ucap singto sembari memakan apelnya.

Mereka duduk di suatu dahan yang besar sambil memakan apel mereka.

Sudah satu bulan semenjak pertemuan terakhir mereka saat itu, singto pikir mereka tak akan pernah bertemu lagi, tapi ternyata dia salah.

Oneshot KSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang