Oneshot KS

Not a bitch

Krist membereskan beberapa berkas yang ada di meja kerjanya, ia mendesah lega setelah berhasil menyelesaikan semua pekerjaannya.

Krist melihat jam yang ternyata sudah jam 12 malam, wajar saja jika dia sudah sangat mengantuk sekarang.

Setelah ia membereskan meja kerjanya, krist duduk sejenak di kursi kebesarannya sembari memainkan ponselnya. Krist menghubungi jalang yang biasa ia pakai untuk menemaninya melepas penat malam ini namun mereka semua mengatakan tak sempat menemani krist.

Krist berdecak kesal, ia terpaksa harus mencari jalang baru melalui situs langganannya.

Ia merasa tertarik saat melihat foto profil seorang pria yang terlihat sangat manis. Krist belum pernah melihat pria itu sebelumnya, mungkin dia jalang yang baru bergabung (?) Krist mengirimi pria tersebut pesan.

"Apa kamu kosong?" Ucap krist.

"Ya, aku kosong" balas pria tersebut.

"Aku ingin kamu menemani ku selama beberapa jam, apa ada waktu?"

"Ya? Sebelum itu aku ingin memberitahu harganya lebih dulu, jika kamu tertarik kamu bisa memesan ku. 1 jam 20jt, 2jam 35jt, 24 jam 80jt"

Krist membaca pesan tersebut, kenapa harganya benar-benar mahal? Itu bahkan dua kali lipat dari jalang yang biasa menemani dirinya.

"Aku hanya membutuhkan mu selama 2 jam, pergi ke alamat xxx sekarang, tunggu aku di sana, sebentar lagi aku pulang" balas krist.

"Baiklah, apa aku boleh membawa anak ku? Tubuhnya sedikit hangat dan dia sedikit rewel malam ini, aku tak mungkin meninggalkannya sendiri" ucap jalang tersebut membuat krist tersedak ludah sendiri saat membaca pesan itu.

Bagaimana bisa seorang jalang pergi melayani kliennya dengan membawa anaknya!? Karna nafsu krist sudah memuncak membuatnya langsung menyetujui itu. Krist terlalu malas untuk mencari jalang lagi.

Setelah berkirim pesan dengan jalang tersebut, krist langsung berjalan keluar dari ruangannya.

Krist masuk ke mobilnya dan melajukan mobilnya untuk pergi dari sana.

Hampir 30 menit kemudian krist tiba di depan rumahnya, seorang pria manis berdiri di dekat pagar rumah dengan menggendong seorang anak kecil yang mungkin baru berusia 5 tahun.

Pagar otomatis terbuka saat mobil krist mendekat, krist memasukan mobilnya lebih dulu kemudian berjalan keluar menghampiri pria yang sudah di pesannya tadi.

"Siapa nama mu?" Tanya krist.

"S-singto, tuan" ucap pria manis tersebut.

"Nama ku krist" ucap krist.

Krist dapat melihat singto seperti ketakutan, terlihat dari cara dia memeluk anaknya, tangannya juga sedikit bergetar.

"Ayo masuk" ucap krist.

Singto berjalan mengikuti krist dari belakang, ia terpana saat krist membuka pintu rumahnya. Di dalamnya benar-benar indah persis seperti istana.

Krist membawa singto ke kamarnya dan lagi singto menatap takjub pada kamar krist.

"A-apa aku boleh merebahkan anak ku di ranjang?" Tanya singto hati-hati.

"Dimana kita akan melakukannya jika anak mu tidur di ranjang?" Ucap krist kesal.

"Kita bisa melakukannya di sofa atau di kamar mandi" ucap singto dengan suara yang begitu kecil. Dia takut krist akan marah dan mengusirnya.

Tapi karna krist sudah sangat ingin mengeluarkan cairannya, ia menganggukkan kepalanya membiarkan singto merebahkan anaknya di ranjang.