Nightmare

699 63 33
                                    

"Selamat pagi, sayang" bisik seorang pria tampan membuat singto terbangun dari tidurnya.

"Jam berapa sekarang?" Tanya singto dengan suara serak basah khas bangun tidur.

"Masih terlalu pagi untuk ke kantor"

"Kenapa kamu membangunkan ku?" Ucap singto sembari mengusap wajah kekasihnya.

"Aku hanya ingin ijin berolahraga sebentar" ucap krist, kekasih singto.

"Hmm" ucap singto sembari memejamkan matanya lagi.

Krist mengukung tubuh singto di bawahnya membuat singto membuka matanya.

"Sebelum itu, aku ingin berolahraga di sini lebih dulu" bisik krist di dekat telinga singto.

Krist menggigit kecil telinganya hingga membuat singto merasakan geli.

Bibir krist mulai pindah ke bibir singto dan melahapnya dengan rakus, begitu juga dengan singto yang kini membalas lumatan krist, dia mengalungkan tangannya di leher krist memperdalam ciuman mereka.

Puas menyesap bibir singto, krist menurunkan ciumannya ke leher singto menghisap leher tersebut meninggalkan satu tanda cinta di sana kemudian turun ke dadanya, krist memainkan puting singto dengan lidahnya membuat singto mendesah tertahan.

Puas menyusu di sana, krist menurunkan ciumannya ke perut singto. Ia mengecup perut singto singkat kemudian menurunkan ciumannya ke lubang singto, memakan lubang tersebut dengan penuh nafsu hingga membuat singto merintih nikmat.

Setelah di rasa cukup, krist memulai penyatuan, ia menggenjot lubang singto dengan lembut sembari menatap wajah singto penuh cinta.

Tangan keduanya saling bertautan, hentakan di bawah sana semakin cepat dan keras sehingga menghasilkan bunyi yang begitu merdu.

"Aahh... Ugghhh"

"Sssshhhh"

"Kristhh... Mmpphhh"

"D-daddyhhh... Aarrghhh"

*Plok... Plokkkk... Plokkkk, krist semakin tak terkendali, ia menggenjot lubang singto dengan kasar hingga membuat singto tak kuasa menahan desahannya.

Desahan dan geraman mulai menyatu mengisi kekosongan kamar, begitu juga dengan suara kulit keduanya yang beradu dengan indah.

Sekarang singto menungging dengan krist yang menusuk lubangnya dari belakang, ia mengetatkan lubangnya membuat krist menggila hingga beberapa menit kemudian keduanya memuntahkan cairan mereka bersamaan.

Krist dan singto sama-sama ambruk ke ranjang dengan saling berpelukan.

"Jangan terlalu kasar, krist. Apa kamu melupakan kehadirannya?" Ucap singto sembari mengusap perutnya.

"Maafkan daddy, sayang" ucap krist sembari mengusap perut singto.

"Aku berolahraga sebentar" ucap krist sembari mencium kening singto kemudian beranjak dari ranjang.

***
30 menit kemudian krist datang kembali dengan peluh yang menetes di keningnya, ia melihat singto masih betah berbaring di tempat tidur.

Krist menghampiri singto dan mengukung tubuh singto di bawahnya.

Krist menghampiri singto dan mengukung tubuh singto di bawahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Oneshot KSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang