Abang gorengan

695 69 34
                                    

Tepat setelah dosen keluar para mahasiswa mulai beranjak dari kursi mereka dan keluar dari kelas.

"Aku ingin membeli gorengan dulu di depan kampus" ucap gun kepada temannya.

"Sejak kapan ada orang yang menjual gorengan di depan kampus?" Tanya singto.

"Sejak kemarin, apa kamu tak tahu jika gorengan yang di jualnya laris manis?" Ucap gun.

"Uhh, benarkah? Apa gorengannya enak?" Tanya singto heran.

"Ya, gorengan sekaligus abang penjualnya sama-sama enak" ucap gun sembari mengedipkan satu matanya.

Saat mereka tiba di lokasi, banyak para mahasiswa tengah mengantri di sana. Cukup lama mereka mengantri sekarang giliran singto dan gun.

 Cukup lama mereka mengantri sekarang giliran singto dan gun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apa masih ada, phi?" Tanya gun.

"Masih sangat banyak" ucap krist.

"Apa jika beli semua bisa dapat gratis phi?" Ucap singto.

Gun menatap ke arah singto dengan tatapan jengah.

Krist hanya tersenyum menanggapinya, ia sudah terbiasa dengan banyak gombalan receh dari para pembelinya jadi itu bukan suatu hal yang baru untuknya.

"Aku beli 10" ucap gun.

"Aku beli semua dengan gerobaknya juga" ucap singto.

"Jangan bercanda, sing!" Ucap gun.

"Aku serius, berapa semuanya?" Ucap singto.

"Gerobaknya tak di jual" ucap krist.

"Baiklah, semua gorengannya saja dan aku mau hadiahnya nanti malam" ucap singto.

"Huh?" Ucap krist.

"Bukankah beli semua gratis phi?" Ucap singto dengan polosnya.

Singto mengambil bukunya dari dalam tas dan menulis alamat rumahnya.

"Ini alamat rumah ku dan ini bayaran untuk semua gorengan itu" ucap singto sembari memberikan beberapa lembar uang.

"Bagikan gorengan ini kepada orang-orang. Kami pulang dulu, phi. Ku tunggu di rumah ku nanti malam" ucap singto sambil mengedipkan satu matanya.

Singto menarik tangan gun agar pergi dari sana, walau terpaksa tapi gun tetap menurut saja.

"Kamu benar-benar keterlaluan!! Aku bahkan belum mencicipi gorengan yang phi krist jual!" Ucap gun kesal.

"Itu semua milik ku, gun" ucap singto.



****
Malam telah tiba, singto sudah menunggu kedatangan krist di rumahnya.

Menit demi menit berlalu namun tak ada tanda-tanda jika krist akan datang, singto mendengus kesal saat melihat jam yang ternyata sudah jam 11 malam dan itu artinya krist benar-benar tak akan datang.

Oneshot KSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang