Their story

669 63 53
                                    

***
Sudah 3 hari adiknya tak pulang ke rumah, terakhir adiknya mengatakan jika dia akan menuntut keadilan untuk kematian kedua orang tua mereka dan berjanji akan pulang setelahnya namun sekarang di mana adiknya berada? Singto benar-benar khawatir.

Hanya kongpob satu-satunya keluarga yang singto miliki, hanya kongpob tempat dia berlindung dan berkeluh kesah tentang kejamnya dunia walau dia dan kongpob tak sedarah dan kongpob beberapa tahun lebih muda darinya.

Kongpob adalah adik yang luar biasa untuk singto, dia selalu menjadi kakak untuknya dan singto tak bisa jika harus di tinggalkan oleh kongpob.

Singto memang hanya seorang pria culun yang selalu di bully oleh masyarakat dan kongpob bak pahlawan untuknya yang selalu membela dirinya.

Sekarang singto tengah menangis memikirkan keberadaan sang adik, terakhir dia mengatakan jika dia akan pergi ke rumah mantan atasan orang tua mereka bekerja, apa singto juga harus menyusul ke sana sekarang?

Singto menghapus air matanya dan beranjak dari duduknya, ia memutuskan untuk mencari adiknya ke rumah mantan atasan orang tua mereka.

Hingga di sinilah singto sekarang, dia berada di depan sebuah rumah yang begitu megah. Singto menatap banyak para penjaga di sana.

Jika dia berhasil masuk itu artinya singto memasuki neraka dan mungkin tak akan bisa keluar dengan selamat. Tapi demi adiknya, singto nekat masuk ke sana.

Di saat para penjaga terlena singto menerobos masuk hingga dia berhasil tiba di pintu utama. Sebenarnya singto adalah pria penakut tapi demi adiknya dia membuang rasa takutnya.

Kini singto berhasil masuk ke rumah mewah itu, di sana banyak para maid berlalu lalang, singto sesekali bersembunyi saat ada maid yang berjalan ke arahnya, dia membuka pintu kamar satu persatu mencoba mencari keberadaan adiknya.

Dari kamar yang ada di lantai 1 hingga lantai 4 rumah tersebut, singto juga mengecek gudang namun ia tak menemukan apapun tapi feeling singto mengatakan jika kongpob memang ada di rumah itu.

Singto terus berusaha mencari keberadaan adiknya.

*Ceklek... Pintu kamar terbuka membuat singto terkejut, singto langsung masuk ke kamar itu dan berjalan melihat isinya.

"Mmpphh... Aarrghhh"

"Ssshh... Mmmpphh"

Terdengar suara yang begitu aneh, tapi singto merasa ia mengenali suara tersebut. Benar saja, singto mematung saat dia melihat adiknya tengah di perkosa oleh dua orang pria.

"P-phi sing... P-pergiih..." Lirih kongpob saat dia menyadari kehadiran singto.

Begitu juga dua orang yang tengah bermain dengan tubuh kongpob, mereka menghentikan permainan mereka sejenak dan menatap tamu yang tak di undang itu.

"Bagaimana bisa seekor tikus bisa masuk ke sini? Apa para penjaga tidur!?" Ucap seorang pria yang tengah menyetubuhi kongpob tadi.

Air mata singto menetes saat melihat tubuh adiknya lemas tak berdaya, singto langsung berjalan menghampiri mereka dan mendorong tubuh dua pria yang memakan adiknya.

"Hikksss... K-kong... Harusnya kamu tak perlu ke sini" ucap singto sambil menangis.

"Phi krist, ini makanan untuk phi, kita tak perlu berbagi sekarang" ucap seorang pria yang lebih muda.

Singto melihat wajah mereka sama, mungkin mereka kembar?

"Phi sing, hikkss.. pergi dari sini" ucap kong saat mendengar arthit berbicara dengan krist.

Kong takut jika mereka akan memperlakukan singto sama seperti dirinya.

"K-kita harus pergi bersama" ucap singto sembari membantu kongpob untuk bangun namun krist memegang tangan singto dan membawa singto masuk ke pelukannya.

Oneshot KSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang