The cat pt2

769 78 52
                                    

Singto menatap pria tampan yang sedari tadi berada di atas tubuhnya. Ia sudah sering menyuruh krist turun tapi krist mengatakan dadanya adalah tempat terbaik untuk tidur, mengingat jika kucingnya memang suka tidur di dadanya jadi singto sudah tak heran lagi, tapi bagaimana dengan pria dewasa ini sekarang? Apa dia melupakan tubuhnya bahkan sangat besar sama sepertinya? Atau bahkan lebih besar dan tinggi darinya.

"Kenapa kamu tak menjadi kucing lagi agar bisa tidur di dada ku!" Ucap singto.

"Tapi ini lebih nikmat" ucap krist.

Dia menjadikan dada singto sebagai bantal untuknya dan mendengar detak jantung singto yang berdetak lebih kencang dari biasanya.

"Kenapa kamu tak bertanya kenapa aku tak berkerja siang ini?" Ucap singto.

"Ini hari minggu dan kamu memang tak pernah berkerja setiap hari minggu" ucap krist.

"Huh... Ya... Kamu bahkan hapal jadwal kerja ku"

"Kamu biasa menghabiskan waktu mu di kamar dengan menonton film di laptop mu lalu mengunci ku di luar kamar agar aku tak mengganggu mu" ucap krist.

Benar, singto sering melakukan itu dulu dan sekarang dia semakin yakin jika pria yang berada di atas tubuhnya sekarang adalah kucingnya.

"Dan aku sering mendengar suara aneh, suara rintihan orang kesakitan dari kamar mu?" Ucap krist

"Kamu menguping!!" Ucap singto marah.

"Bukan, tapi kucing memang memiliki telinga yang sensitif, aku dapat mendengar walau dari jarak jauh sekali pun. Kenapa kamu tak menonton itu lagi sekarang? Kita bisa nonton bersama" ucap krist.

"Atau biasanya kamu sering memasukan tangan mu ke dalam selimut dan kamu mengeluarkan suara aneh" ucap krist lagi.

"Berhenti krist!!" Ucap singto dengan wajah merahnya.

"Kenapa? Aku hanya ingin mengatakannya, apa yang kamu lakukan?" Ucap krist dengan polosnya.

"Dan di kamar mandi semalam..."

"Berhenti!! Beranjak dari atas tubuh ku, aku ingin pergi sekarang" ucap singto sembari beranjak.

"Apa aku boleh ikut?" Ucap krist.

Singto menatap ke arah krist dan berpikir sejenak.

"Tentu saja" ucap singto.

Biasanya dia selalu pergi sendiri tanpa pasangan dan sekarang dia membawa pasangan, itu bukanlah suatu hal yang buruk.

Singto mencarikan pakaian untuk di kenakan oleh krist dan tentunya senada dengan pakaiannya agar mereka terlihat seperti pasangan pada umumnya.

Singto mencarikan pakaian untuk di kenakan oleh krist dan tentunya senada dengan pakaiannya agar mereka terlihat seperti pasangan pada umumnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ayo pergi" ucap singto.

Mereka keluar dari kamar dan berjalan keluar rumah, singto sudah memesan taxi tadi dan taxi itu sudah menunggu di depan rumah singto.


Oneshot KSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang