the cunning devil

900 77 31
                                    

Ponsel namtarn terus berdering sedari tadi membuatnya menghentikan langkah dan mengambil ponselnya dari dalam tas kecil miliknya. Ia mendengus kesal saat melihat nama yang menghubungi dirinya.

"Ada apa, sayang?" Ucap seorang pria tampan membuat namtarn langsung mematikan panggilannya.

"Tak penting" ucap namtarn sambil tersenyum manis.

"Apa masih ada yang ingin kamu beli?"

"Hmm, sepertinya sudah cukup, krist" ucap namtarn.

"Baiklah, mau ku antar pulang?" Tanya krist.

"Tak perlu"

"Kenapa?"

"A-aku hanya takut...."

"Sssttt, itu tak mungkin terjadi" bisik krist sembari menarik tangan namtarn membawanya agar beranjak dari sana.

Krist membukakan pintu mobil untuk namtarn dan menyimpan beberapa paper bag berisi barang belanjaan namtarn di kursi belakang.

Di sepanjang jalan namtarn sangat gelisah, dia bahkan mengabaikan krist yang terus mengajaknya berbicara, hingga beberapa menit kemudian mereka tiba di depan sebuah rumah mewah.

Namtarn hendak keluar namun krist lebih dulu menahan tangannya agar tak membuka pintu mobil. Krist keluar dari mobil dan membukakan pintu mobil untuk namtarn.

"Silakan keluar, tuan putri" ucap krist.

"K-kamu terlalu berlebihan" ucap namtarn.

Krist hanya tersenyum menanggapinya.

"A-aku masuk dulu krist" ucap namtarn.

"Tunggu, barang belanjaan mu" ucap krist.

Krist membuka pintu belakang dan memberikannya pada namtarn, setelah menerima itu namtarn hendak pergi namun tangannya di pegang lagi oleh krist.

Krist mendekat ke arah namtarn dan mengukung tubuh namtarn di mobil, perlahan krist mendekatkan wajahnya, tangan namtarn memegang dada krist, dia hendak menolak saat krist menciumnya namun tenaga krist benar-benar kuat.

Krist melumat bibir namtarn dan namtarn terpaksa membiarkan itu beberapa menit kemudian krist melepas lumatannya dan tersenyum.

Krist melihat ke depan rumah, terlihat seseorang mengintip dari kaca, krist mengabaikan itu dan masuk ke mobilnya sedangkan namtarn masuk ke rumah itu.

"Kamu masih berhubungan dengannya!?" Ucap seseorang membuat namtarn terkejut.

"A-... Y-..."

"Kenapa kamu tega pada ku namtarn!!" Teriak pria itu.

"S-sing... A-aku... Bukankah kamu tahu sendiri aku bersahabat dengan krist?"

"Sahabat!? Tapi sampai berciuman?!"

"....."

"Apa kamu pernah menghargai ku sebagai suami mu?" Ucap singto.

"....."

"Aku tahu kita menikah karna di jodohkan, setidaknya berusaha untuk menerima pernikahan ini, batasi pertemanan mu dan sahabat mu itu!!"

"Tak bisa sing!! Jangan bahas ini lagi!! Aku lelah!" Ucap namtarn sambil berlalu pergi.

Singto hanya menatap kepergian namtarn dengan tatapan yang sangat sulit untuk di artikan, pernikahan mereka baru memasuki usia 3 bulan tapi namtarn beberapa kali ketahuan pergi dengan seorang pria berkedok sahabat untuknya.

Singto tahu mungkin namtarn dan pria itu saling mencintai, tapi bukankah namtarn sudah menikah dengannya? Harusnya namtarn bisa menjaga jarak mulai sekarang dari sahabatnya itu.

Oneshot KSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang