A dream

757 76 30
                                    


Krist mengeratkan pelukannya di tubuh seorang pria manis yang masih betah terlelap di sampingnya, keduanya saling berpelukan erat.

*Bughhh... Tiba-tiba pria itu menendang tubuh krist membuat pelukan mereka terlepas dan krist langsung terbangun dari tidurnya.

Krist menatap heran pada sang suami yang kini menatapnya tajam.

"Kenapa, sayang?" Ucap krist dengan suara serak khas bangun tidur.

Namun pria itu masih terus diam dan memasang wajah kesalnya.

"Ayo tidur lagi" ucap krist sembari mencoba untuk memeluknya namun pria itu menolak.

"Kenapa?" Tanya krist.

"Kamu berselingkuh!!" Ucap sang suami.

"Selingkuh? Kapan? Jangan meracau, sing" ucap krist.

"Dalam mimpi ku, krist!! Kamu selingkuh!! Di ponsel mu banyak foto jalang itu dan kamu mengirimkan puisi indah untuknya dan namanya Clara!!" Ucap singto.

"Aku bahkan tak mempunyai teman yang bernama clara, lagi pula itu hanya dalam mimpi mu. Mimpi hanyalah bunga tidur, jangan marah lagi. Ayo tidur" ucap krist sembari memegang tangan singto namun singto menepis itu.

"Kamu benar-benar menyebalkan!!" Ucap singto.

"A-aku harus melakukan apa? Aku tak mempunyai teman yang bernama clara aku juga tak pernah selingkuh dari suami ku, itu hanya mimpi" ucap krist.

"Tapi dalam mimpi ku, kamu meminta pada tuhan agar tuhan menyatukan kalian!!" Ucap singto.

"Harus berapa kali ku katakan, itu hanya mimpi!"

"Siapa tahu mimpi ku benar!!" Ucap singto yang tak mau kalah.

Krist melihat jam yang ternyata sudah jam 5 pagi, dia mencoba mendekati singto lagi namun singto terus menjauh.

"Sekarang waktunya aku menyusu, setelah itu aku ingin ke kantor" ucap krist.

"TAK ADA JATAH SUSU UNTUK PAGI INI, KRIST!!" Teriak singto.

"Sayang, itu hanya mimpi. Kenapa harus marah, a-aku benar-benar minta maaf. Tapi aku benar-benar tak pernah selingkuh, itu hanya bunga tidur mu" ucap krist.

Singto beranjak dari ranjang dan langsung pergi dari sana sedangkan krist menatap heran pada singto.

Hanya karna mimpi dia di abaikan sekarang?

Krist beranjak dari ranjang berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan diri, setelah mandi dia berpakaian lengkap dan keluar dari kamar menyusul sang suami yang mungkin berada di dapur.

Benar saja, singto tengah menyiapkan sarapan pagi untuknya namun dengan raut wajah yang sangat kesal.

"Sayang, bukankah sudah ku katakan aku sangat mencintai mu dan tak mungkin selingkuh dari mu" ucap krist.

Singto masih terus diam dan berlalu pergi dari sana meninggalkan krist sendiri.

Krist duduk dan sarapan pagi sendiri, memikirkan harus dengan cara apa dia membujuk singto agar tak marah lagi.


*****
Seharian berada di kantor benar-benar membuat tubuh krist lemas karna tak ada semangat, biasanya ia selalu mendapatkan pesan cinta dari sang suami namun sekarang ponselnya benar-benar sepi, apa lagi dia tak menyusu tadi.

Krist membereskan beberapa perkerjaannya dan memilih untuk langsung pulang.

Sebelum pulang, krist pergi ke toko perhiasan membeli jam tangan yang di inginkan oleh singto beberapa hari ini.

Oneshot KSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang