chan membungkuk untuk bisa melihatnya lebih jelas. ia penasaran.
foto itu adalah felix yang masih sangat kecil. rachel yang sepertinya berusia remaja. wanita yang matanya tersenyum seperti bulan sabit, persis seperti felix.
ada seseorang yang berdiri di sebelah wanita itu. felix menutup wajahnya dengan stiker seadanya. hanya sebuah label harga produk skincare.
sisiannya stiker harga itu menghitam dan mengelupas. pasti sudah menempel sejak lama sekali dan tidak pernah dilepas.
hm,
chan bergumam. menoleh ke arah felix yang membuka lemari. sedang memasukkan bahan makanan ke dalam loker bagian atas.
di bawahnya ada gantungan tempat meletakkan baju. felix punya lebih banyak varian warna pakaian daripada chan. ada biru dan pink. tapi lebih banyak kuning pastel dengan motif yang lucu.
makanan sudah tertata, felix menjatuhkan diri di ranjang. wajahnya tersenyum riang.
"jadi, hyung mau minum sesuatu?"
"ga usah. gapapa." chan mengangguk, "sebenarnya aku harus segera balik ke kantor. minta maaf ke jisung sama minho. memastikan jisung ga bikin label ku di banned"
felix terbahak. terdengar sedikit lega. chan tidak masalah. dia hanya berharap felix tidak akan merasa terlalu buruk terhadap tempat tinggalnya.
"ya, tentu saja" kata felix berdiri, "aku juga uhm, waktunya belajar. trus laundry. sampai jumpa.. nanti?"
chan mengekor felix menuju pintu keluar, "gimana jadwalmu?"
"aku, nanti aku kirim tabelnya" jawab felix.
"aku ada ngajar senin sampai rabu sore. shift pagi di bakery hari kamis, soalnya aku ga ada kelas pagi. jumat ngajar lagi. weekend shift lagi di bakery"
chan mengerutkan kening hanya mendengarnya, "wow, kerja kamu ga jauh beda dari aku kayanya"
felix terbahak menggaruk tengkuknya, "uhm ya.. itu banyak. tapi, aku udah kebiasa kayanya"
"ya sudah. malam ini istirahat yang banyak. kirim jadwalmu ke aku nanti kita tentukan kapan bisa ketemu lagi, oke?"
"oke" chan berjalan keluar pergi tapi ditahan oleh, "chan hyung"
felix menarik lengan chan. membalikkan tubuhnya dengan kedua tangan. ia meloncat memeluknya begitu erat, hanya sedetik.
ketika felix melepaskan pelukannya, chan melihat pipi yang memerah. mata berkilau dan wajah terang karena senyuman.
"terima kasih untuk hari ini!" seru felix, "dan untuk kemarin. dan untuk semuanya. uhm, nanti kabari kalau udah selesai kerja ya? jangan begadang lagi..."
"aku—oke." chan mengangguk kaku. masih memroses pelukan singkat itu.
felix tersenyum lagi. melambaikan tangan. kemudian menutup pintu.
chan terdiam lama di tempat. hanya menatap pintu yang tertutup. sebelum ia dikira orang gila, chan menggelengkan kepala.
ia mendengus dan kembali menuju mobilnya. ya, ada banyak. ada banyak sekali yang harus dibicarakan dengan minho.
chan mengeluarkan ponselnya.
chan
bisa minta tolong? |
tapi jangan bilang sapa sapa |
reeno
| ?
![](https://img.wattpad.com/cover/299386304-288-k627461.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Love is an Open Door ; chanlix ✓
Fanfictionmencintai orang lain dimulai dari mencintai diri sendiri. ini tentang sugar daddy yang berusaha memerbaiki hidupnya dan sugar baby yang berusaha berdamai dengan masa lalunya. ✓ lowercase intended ✓ sugar daddy AU ✓ mature content start : 23 - 01 - 2...