[ 042 ]

477 69 2
                                    

beberapa menit berlalu dengan damai. beberapa menit yang mereka habiskan untuk menikmati waktu sesaat selagi bisa.

kemarin adalah minggu yang panjang. kemarin adalah bulan bulan yang melelahkan. dan mereka baru bergerak ketika ponsel mereka bunyi hampir bersamaan.

"seungmin. dia bertanya kapan bisa kembali." kata felix.

"changbin. dia bertanya apa kita baik baik saja" kata chan.

keduanya mencerminkan seringai yang sama. hati penuh dengan cinta dan rasa sakit mereka berkurang, atau mungkin terobati. tidak masalah. itu butuh waktu. dan mereka punya waktu.

mereka melepaskan diri. membalas pesan masing masing. dan ketika pintu depan terbuka, changbin dan seungmin menemukan chan dan felix di sofa.

mata bengkak karena terlalu banyak air mata yang mengalur. namun keduanya baik baik saja. seungmin menatap mereka tajam, baru menghela napas.

"kalau kalian melakukan sesuatu di sofaku, aku akan bakar sofa ini bersama kalian di atasnya."

changbin menepuk pundak seungmin, "jangan kasar pada orang yang lebih tua"

changbin tersenyum, "kalian baik baik saja 'kan?"

"kami baik baik saja" chan yang menjawab. tersenyum begitu lebar pipinya sakit.

"kami pacaran" felix berkata di saat yang sama. ia melirik chan, nampak ragu ragu. seperti khawatir chan tidak ingin semua orang tahu.

chan hanya menggenggam tangan felix, "tidak apa apa. kita bisa bilang ke semmua orang." chan belajar untuk jujur terhadap sesuatu sekarang.

"kami pacaran." dan itu membuat seungmin dan changbin bersorak dan memeluk mereka.

felix berseru. tertawa ketika seungmin menggelitik tubuhnya. changbin memiting leher chan dan mengusak rambut chan dengan agresif.

"aku sayang kalian, idiot." kata seungmin terakhir mencubit pipi felix.

"kalian sudah bijak. menjadi lebih dewasa sepuluh tahun lamanya. jangan pernah lagi bikin aku khawatir."

"kita akan berusaha" kata chan melepaskan diri dari penjara changbin.

seungmin melepaskan felix yang menangis karena tawa bahagia. pipinya memerah. kemudian seungmin memeluknya erat erat. baru ketika punggung felix berbunyi krek seungmin melepaskannya.

"aku tidak suka embel embel begini. aku sayang kamu, hyung. aku ingin hyung bahagia. aku ingin felix bahagia. aku ingin kalian bahagia bersama. aku senang kalian baik baik saja."

sebelum chan bicara apapun, seungmin memeluk chan. begitupun dengan changbin. begitupun dengan felix. chan dikelilingi dengan pelukan ketiganya.

"aku sayang kalian" kata chan. dan mungkin dia menangis lagi. wow, dia menangis lebih banyak seminggu ini daripada beberapa tahun sebelumnya.

"aku sayang kalian. terima kasih sudah menjadi orang orang terbaik yang pernah aku kenal."

"kita juga sayang chan hyung." kata changbin pelan, "kamu orang paling baik sedunia yang pernah kami kenal."

"aku tidak—"

"diam dan biarkan kami mencintai chan hyung" gumam felix.

tiba tiba sudah menyelip diantara chan dan seungmin. chan tersedak tawa. ia diam dan mengusak rambut felix. membiarkan semua orang menyayanginya.

TBC

a/n ini chapter tambahan

biar jumlahnya pas wkwkw

Love is an Open Door ; chanlix ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang