istirahat siang itu mereka habiskan dengan membicarakan segala topik.
tentang kabar kuliah hukum seungmin. dia bercita cita bekerja di bidang itu suatu hari nanti. sangat sesuai dengan kepribadiannya. kejam, tegas, tapi pekerja keras.
tentang kabar jeongin, teman seasrama seungmin. kuliah di universitas yang sama, mengambil jurusan edukasi musik.
"bagaimana kabar kakakmu?" tanya seungmin.
felix menunjukkan foto keponakan dan kakaknya. seungmin berseru gemas pada balita berpipi bulat itu.
seungmin memang jarang menunjukkan emosi. tapi tidak ada satupun yang lolos dari keimutan bbokie.
ponselnya berdering ketika seungmin masih memerhatikan dua gigi ompong bbokie.
"oh, ayahmu" gumam seungmin mengembalikan ponsel ke felix. dia hanya menggeram dan menolak panggilan masuk.
"harusnya aku blokir saja" felix nyeletuk, memasukkan hapenya ke kantong. ia mendengus sebelum berdiri untuk cuci tangan.
"kamu belum baikan sama beliau?"
tidak ada nada perintah dari kalimat seungmin. tetap saja felix merasa kesal. dia mematikan keran dan mengeringkan tangan.
"tidak." jawab felix, "aku tidak mau memaafkannya"
"hmmm"
keduanya diam sejenak. hanya ada suara pelanggan yang berkeliaran di toko, lonceng pintu berdering, chenle tertawa, dan musik jazz yang mengalun lembut.
"seungmin?" felix memberanikan diri. setelah keheningan yang terasa abadi.
seungmin menutup kotak bekal yang kosong. ia mengangkat wajah, menunggu felix melontarkan pertanyaannya.
felix sudah ingin bertanya sejak beberapa minggu lalu. namun terlalu takut untuk mengungkapkannya.
"apa kamu dan chan, pernah bicarakan tentang aku?"
seungmin terdiam, menatapnya dengan serius.
"tidak" katanya singkat.
"kamu tahu. satu satunya yang kami bicarakan adalah ponsel lamamu. kamu yang bilang, chan orangnya tertutup."
felix tidak terkejut namun tetap saja ia merasa lega. tatapan seungmin melembut.
"felix," panggilnya, "kalau aku tanya kabar kalian berdua, itu bercanda. aku hanya ingin tahu kamu baik baik saja. ya, aku penasaran. tapi hubungan kalian urusan kalian. chan temanku. ya, tapi kita gak akan bergosip tentang kamu"
"aku tahu" felix tersenyum merasa bersalah.
"aku hanya.. khawatir."
seungmin mengangkat alis, mencari jawaban yang lebih jelas.
"pikiranku kacau akhir akhir ini, seungmin"
"felix-"
"sungguh! aku berusaha keras demi semuanya. hidupku, hidup kakakku, masa depanku, dan semuanya. aku tahu. ini kedengaran konyol. tapi tetap saja, aku ngerasa.. uhm. jual diri"
felix takut takut menatap mata seungmin, "j-jangan bilang chan hyung ya? aku tidak mau bikin hyung khawatir."
seungmin menatap felix dengan tatapan simpati, "ya. baiklah. aku mengerti. aku paham perasaanmu."
felix mengangguk. ia menelan ludah, "terima kasih"
"uhm, kamu mungkin mau balik ke kasir. istirahat selesai. aku harus bikin stok croissant"
seungmin mengangguk tapi tak langsung meninggalkan ruangan, "kamu gak jual diri."
seungmin berkata, nampak putus asa berharap felix mengerti, "mungkin iya.. tapi tidak. kamu gak jual diri."
KAMU SEDANG MEMBACA
Love is an Open Door ; chanlix ✓
Hayran Kurgumencintai orang lain dimulai dari mencintai diri sendiri. ini tentang sugar daddy yang berusaha memerbaiki hidupnya dan sugar baby yang berusaha berdamai dengan masa lalunya. ✓ lowercase intended ✓ sugar daddy AU ✓ mature content start : 23 - 01 - 2...