[ 003 ]

937 135 20
                                    

aku ngapain. aku ngapain. aku ngapain.

pikiran chan berkecamuk. tangan mengutak atik cangkir kopi.

pandangannya fokus ke meja. berniat menyembunyikan wajahn yang merah. atau mungkin mengalihkan fokus dari menatap setiap orang yang masuk ke kafe.

mencari felix.

lee felix. lahir dan besar di sydney, australia. dua puluh tiga tahun. mahasiswa yang kesulitan finansial. pada akhirnya memutuskan untuk menjadi sugar baby.

entah karena mabuk saat mendaftar di situs sugar baby. kemudian belum menghapusnya, atau entahlah.

chan hanya sedang berjaga jaga oke?

lee felix. sugar baby yang dia ajak ngobrol lewat situs sugar baby. dia tidak masalah ketika chan meminta untuk bertemu.

lee felix, berteman dengan kim seungmin. teman chan dan minho juga. laki laki yang sempat malu. fakta bahwa ia menjadi sugar baby temannya teman dia sendiri.

tapi tidak semalu itu untuk menolak chan begitu saja.

atau mungkin dia memang terlalu baik.

lee felix, yang terlambat dua puluh menit. kemungkinan tidak akan pernah datang.

chan tidak tahu harus merasa lega. ia tidak perlu melanjutkan tentang sugar baby ini. mungkin juga kecewa karena sempat sedikit berharap.

bisa jadi terhipnotis foto menggemaskan yang dikirim minho. wajah mungil yang dihiasi bintik bintik dan bibir manis ... ah sial.

seseorang menerobos pintu kafe. lonceng di atasnya berdering keras.

chan mendongakkan kepala. melihat lee felix dalam wujud aslinya terengah engah.

rambutnya coklat bronis sama seperti di foto. jatuh ke wajah yang memerah. mengenakan hoodie kebesaran dan celana jeans hitam.

ia menatap sekeliling, panik mencari sesuatu. chan otomatis melambaikan tangan padanya. felix berkedip dan tersenyum, oh.

senyumnya membuat chan seperti orang bodoh. ia pikir senyumannya seperti sinar matahari. menghangatkan musim gugur yang mendung dan dingin ini.

pemuda itu berjalan mendekatinya. chan tergesa berdiri dan tersandung meja karena tidak hati hati. ia meringis melihat cangkirnya bergetar. isinya tumpah ke samping.

"hi" kata felix terengah engah dalam bahasa inggris.

ia menggelengkan kepala. sedikit membungkuk sopan, kemudian mengulang dalam bahasa korea.

chan menatapnya. suara felix sangat dalam. sangat berat. padahal tubuhnya sangat kecil. entah darimana suara itu berasal.

"maaf sekali. bis nya terlambat jadi aku harus lari kesini. uhm, bang chan-ssi. iya?"

"hei, iya benar" chan menelan ludah. ia mengulurkan lengan untuk menjabat tangan felix. sangat kecil dan lembut seperti kaki anak kucing.

"tidak masalah. aku tidak menunggu lama. uhm, silakan duduk"

felix duduk. chan mengikutinya. mereka saling tatap satu sama lain. keheningan itu menyiksa. diselingi obrolan kafe dan musik di pengeras suara.

pada akhirnya, chan ingat sopan santun.

"mau pesan sesuatu?"

"oh boleh" kata felix.

tangan tersembunyi diantara paha. bahu membungkuk seperti gugup. kaki diayun ke depan belakang secara berirama.

hal itu membantu chan untuk sedikit tenang, posisi felix saat ini pasti jauh lebih menegangkan daripada chan.

"suka makanan manis?" tanya chan menyodorkan buku menu, "aku sudah sering kesini dan semua makanannya enak"

Love is an Open Door ; chanlix ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang