♡ HAPPY READING ♡
***
Di siang hari, Zearra merasa sangat bosan berada dikamarnya. Ia baru saja menonton drakor yang ternyata sad ending. Inilah kerjaannya sehari-hari, hanya rebahan, nonton drakor, makan, minum, mandi, dan bernafas.
"Pulang cepat ngeluh, nggak pulang cepat, juga ngeluh." monolog Zearra sambil berbaring dikasur dan menatap langit-langit atap kamarnya.
"Nasib jadi anak tunggal." ucapnya lalu menghembuskan nafasnya panjang.
Ting!
Suara notif dari ponselnya membuat atensi gadis itu teralihkan. Tangannya bergerak mengambil ponsel lalu melihat siapa yang mengiriminya pesan.
Ella Anaknya Bapak Farel
Woi, Ze
Dirumah kagak lo?Anda
Dirumah
Emang kenapa?Ella Anaknya Bapak Farel
Gue sama Cia mau ke cafe, mau ikut nggak lo?Anda
Gue ikut!Ella Anaknya Bapak Farel
Oke!
Cepat siap-siap
Gue sama Cia otw rumah loAnda
OkeSetelah membalas pesan dari Grazella, ia pun segera menuju kamar mandi untuk melakukan ritual mandinya.
Lima belas menit Zearra melakukan ritual mandi dan juga sudah siap dengan pakaiannya. Ia melihat penampilan dirinya dipantulan cermin.
"Gila! Gue cakep banget!" ucapnya ketika melihat pantulan dirinya di cermin yang sudah mirip dengan seorang bidadari jatuh dari parit. Eh, maksudnya khayangan.
Drrtt... Drrttt... Drrrttt...
Dering ponsel miliknya membuat ia segera mengambil ponselnya lalu menggeser tombol berwarna hijau kala tahu siapa orang yang menelponnya.
"Halo, Ze. Gue udah didepan rumah lo."
"Oh oke. Tunggu bentar, gue turun nih."
"Oke."
Setelah mematikan sambungan telpon, Zearra langsung mengambil sling bag miliknya dan berjalan keluar kamar. Ia menuruni anak tangga dengan anggun agar terlihat seperti putri kerajaan.
Saat di pertengahan anak tangga ia melihat sang Bunda yang sedang duduk di sofa yang berada diruang tamu. Ia pun melangkahkan kakinya menuju ruang tamu.
"Bunda." panggil Zearra kepada Vella―Bundanya.
Vella menoleh kearah sang anak, "Loh, mau kemana?" tanyanya ketika melihat penampilan putrinya yang sangat rapi.
"Zea mau pergi sama teman, Bund." jawab Zearra, dan sang Bunda pun hanya menganggukkan kepalanya.
"Anak Ayah yang cantik ini mau kemana, sih?" tanya Arsen―Ayahnya. Ia baru saja dari halaman belakang rumahnya, dan ketika ke ruang tamu ia melihat anaknya yang sudah berpakaian sangat rapi.
"Mau pergi, Yah." jawab Zearra.
"Ya udah, kalau gitu Zea pamit, Yah, Bund." ucap Zearra lalu menyalimi kedua tangan orangtuanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAFFAEL? HE IS MY HUSBAND
Teen Fiction[FOLLOW DULU BESTIE SEBELUM MEMBACA] Kalau bisa jangan nunggu end dulu baru baca kak 💙 [SQUEL ELANG] Hai my prenn! 🤩 Rara kembali dengan membawa cerita baru nih! Yeayyy! Semoga kalian suka yaa sama cerita kedua aku ⚠️ Dilarang plagiat dalam bentuk...