21. PERTENGKARAN

1.6K 60 1
                                    

♡  HAPPY READING ♡

"Jangan nangisin hal yang buat kamu sakit."

~ Geraldo Smith Oliver ~

***

Zearra terus berlari melewati lorong demi lorong sekolah. Tak peduli tatapan para siswa dan siswi yang kini menatap ke arahnya dengan heran. Mungkin karena ia berlari sambil menangis.

Tangannya yang dicekal oleh seseorang tiba-tiba membuat Zearra berhenti berlari dan berbalik badan.

"Kenapa?" tanya Zearra dengan suara seraknya kepada Raffael yang kini memegang pergelangan tangannya.

"Kamu yang kenapa." Raffael membalik pertanyaanya.

Zearra mengusap kasar air matanya, "Enggak. Gue nggak apa-apa."

Raffael terkekeh pelan, "Pembohong yang handal."

Zearra menoleh, "Ya, terus kenapa? Harus banget lo tahu soal gue?"

"Harus! Karena gue suami lo." tekan Raffael.

Zearra terkekeh lalu melepas kasar tangannya hingga cekalan tangan Raffael terlepas, "Kita nikah karena dijodohin, bukan karena cinta."

"Tapi gue cinta sama lo."

"Sayangnya gue enggak. Jadi, lo nggak usah berharap lebih."

Zearra hendak melangkah, tetapi tangannya dicekal oleh Raffael membuat gadis itu berbalik badan lagi.

"Apalagi, sih?!" tanya Zearra yang mulai kesal.

"Gue tanya, ada masalah apa lo sama Xavier?" mata Raffael menyorot tajam menatap manik mata Zearra.

Zearra tak menjawab, gadis itu tetap terdiam. Ia tak mungkin menceritakannya kepada Raffael bukan? Walaupun Raffael ini ber-status sebagai suaminya, tetapi pernikahannya ini hanya perjodohan, tidak lebih.

"Jawab, Zea!" sentakan Raffael membuat Zearra terkejut menatap cowok itu.

"Lo nggak perlu tahu!" Zearra dengan cepat melepas tangannya dari cekalan tangan Raffael lalu berlari pergi dari sana.

Zearra berlari menuju ke taman belakang sekolah. Ia mendudukkan dirinya dikursi yang tersedia disana. Matanya masih mengeluarkan air mata. Ia menangis, tetapi juga emosi.

Menghapus kasar air matanya lalu menghela nafas panjang. Ia berdiri dan hendak melangkah pergi dari sana, tetapi tangannya lagi-lagi dicekal oleh seseorang.

Zearra menghela nafas sabar, "Kena―" kalimatnya terhenti ketika melihat seseorang yang kini berdiri dihadapannya.

"Lo belum jawab tadi. Apa masalah lo sama Xavier?" Raffael mengulang pertanyaan yang sama.

"Berapa kali gue bilang, lo nggak usah ikut campur dan nggak perlu tahu apapun tentang gue! Ini hidup gue, dan lo nggak perlu tahu, Raf!" Zearra menyolot.

"GUE SUAMI LO, ZEA! GUE HARUS TAHU SEMUA TENTANG LO!" bentakan Raffael membuat Zearra sedikit terkejut. Untung taman kali ini cukup sepi sehingga tidak ada yang mendengar perkataan Raffael.

Zearra terdiam setelah mendengar bentakan Raffael. Sedangkan cowok itu kini nafasnya memburu, sorot matanya begitu tajam menatap manik mata milik Zearra. Tangannya terkepal kuat.

Melihat Zearra yang tak menjawab membuat Raffael maju selangkah mendekati gadis itu. Refleks Zearra memundurkan dirinya ketika Raffael mulai melangkah mendekatinya. Hingga kini punggungnya sudah terpentok oleh pohon membuatnya tak bisa kemana-mana.

RAFFAEL? HE IS MY HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang