10. KEJADIAN DI KANTIN

2.8K 103 0
                                    

♡  HAPPY READING ♡

"Lo istri gue, Zea. Dan gue suami lo, berarti tanggung jawab gue itu jagain dan lindungi lo."

~ Raffael Emilliano Caesar Rajendra ~

***

Pagi hari mulai menyambut. Matahari sudah bersinar dan ayam yang berkokok pun juga sudah pergi mencari makanannya entah kemana.

Cahaya matahari menerobos masuk melewati celah-celah jendela kamar, membuat seorang gadis cantik yang tengah tertidur menggeliat pelan.

Zearra membuka matanya pelan karena terusik dengan sinar matahari. Ia mendongakkan kepalanya dan langsung melihat wajah damai Raffael yang tertidur. Dari jarak yang sangat dekat ini, apalagi dengan Raffael yang memeluknya membuat jantung Zearra berdekup dua kali lipat lebih kencang.

Lihatlah wajah cowok itu ketika sedang tertidur! Pahatan wajah yang begitu sempurna, hidung yang mancung bak perosotan anak TK, bulu mata yang melentik. Katakanlah, bahwa Raffael nyaris mendekati kata 'sempurna'.

Tangan Zearra perlahan memegang hidung mancung milik Raffael, "Ganteng banget lo, Raf." gumamnya tanpa sadar.

"Baru sadar, hm?" ucap Raffael tiba-tiba membuat Zearra refleks menyingkirkan tangannya dari wajah Raffael.

Namun, belum sempat hal itu terjadi, Raffael lebih dulu menahan tangannya yang hendak menyingkir.

"Pagi istriku." ucap Raffael lalu mencium punggung tangan Zearra.

Jantung Zearra ingin meledak rasanya ketika melihat perlakuan Raffael baru saja. Siapapun tolong Zearra, gadis itu sangat lah gugup sekali saat ini.

Ini jantung gue cepat banget detakannya. Perasaan gue nggak ada penyakit jantung deh, tapi kok jantung gue jedag jedug gini kayak lampu disko. Ini nggak pertanda gue mau mati, kan? Batin Zearra ketar-ketir.

Melihat Zearra yang terdiam atas perlakuannya baru saja membuat Raffael tersenyum tipis.

Cup!

Zearra membulatkan matanya kaget atas tindakan apa yang baru saja Raffael lakukan. Dengan sangat tiba-tiba Raffael mencium keningnya, dan itu sukses membuat jantung Zearra semakin berdisko didalam sana.

"R-raffa." panggil Zearra gugup. Ia sedikit memundurkan tubuhnya namun, tangan Raffael yang berada di pinggangnya menahannya membuat dirinya tidak bisa bergerak kemana pun.

Raffael menarik Zearra agar lebih dekat lagi dengannya. Sontak Zearra refleks menahan nafasnya ketika jaraknya sangat lah dekat dengan Raffael, bahkan kali ini lebih dekat.

"R-ra-raffael." panggil Zearra lagi dengan nada yang sangat gugup.

"Dalem, sayang." jawab Raffael dengan suara serak.

GUE MENINGSUY BENERAN NIH, KAK! Batin Zearra berteriak.

"G-gue mau mandi dulu. A-awas." Zearra berusaha mendorong Raffael agar melepaskan pelukan pada pinggangnya.

"Mandi bareng mau nggak?" tawar Raffael dengan senyum miringnya.

Kedua bola mata Zearra membulat ketika mendengar perkataan Raffael.

Kedubrak!

Dengan sekali dorongan Zearra berhasil mendorong Raffael hingga terjatuh ke lantai. Kesempatan ini ia gunakan untuk berlari menuju kamar mandi.

"RAFFAEL MESUM!" teriak Zearra dari dalam kamar mandi.

Raffael terkekeh mendengarnya, "UDAH HALAL, SAYANG!" balas Raffael berteriak.

RAFFAEL? HE IS MY HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang