♡ HAPPY READING ♡
***
Pagi hari kembali menyambut. Matahari sudah mulai menampakkah dirinya, ayam yang berkokok pun juga sudah mulai mencari makanannya.
Zearra saat ini tengah duduk didepan meja riasnya. Tangannya mengambil bedak lalu mengoleskan ke wajahnya tipis, lalu berganti yaitu liptint agar bibirnya tidak terlalu pucat. Setelah selesai ia pun turun kebawah untuk sarapan pagi bersama keluarganya.
"Morning, Mom, Dad." sapa Zearra ketika sudah sampai di meja makan.
"Morning, dear." balas Arsen dan Vella sambil tersenyum hangat menatap putrinya.
Zearra menarik kursi lalu mendudukkan dirinya. Ia mulai mengambil roti dan mengoleskan selai kacang pada rotinya.
Beberapa menit sarapan, akhirnya kini Zearra sudah selesai. Ia pun segera merapikan piring kotor dan menaruhnya di wastafel.
"Ayah, Bunda, Zea berangkat sekolah dulu." pamit Zearra sambil menyalimi tangan keduanya orangtuanya.
"Hati-hati, ya." ucap Vella yang diangguki oleh sang anak.
"Belajar yang benar." peringat Arsen kepada Zearra.
"Siap, Ayah!" ucap Zearra sambil mengangkat tangannya membentuk gerakan hormat.
Setelah berpamitan pun Zearra segera keluar dari rumah. Ia sebenarnya ingin menaiki mobil tetapi karena malas jadi ia memilih berjalan kaki saja. Toh juga masih pagi, jadi tidak akan terlambat.
Saat membuka gerbang ia dikejutkan dengan hadirnya seorang laki-laki yang nangkring diatas motornya. Hampir saja ia kira setan legend karena naik motor.
"Lama." ucap laki-laki yang duduk diatas motor itu sambil menatap Zearra datar.
"Ngapain lo disini?!" tanya Zearra ketus, menatap Raffael dengan sengit.
Bukannya menjawab Raffael justru turun dari motornya dan mendekati Zearra. Ia menyerahkan helm kepada gadis itu membuat Zearra mengernyit bingung.
"Jemput lo buat berangkat sekolah bareng." ucap Raffael menjawab pertanyaan Zearra tadi.
Zearra menganga mendengar jawaban Raffael. Ia tidak salah dengar, kan? Berangkat sekolah bersama Raffael? Cowok yang selalu mencari ribut dengannya?
Zearra menempelkan punggung tangannya ke kening Raffael, "Lo sehat, kan?" tanyanya.
Raffael berdecak kesal, ia menepis kasar tangan Zearra dari keningnya.
Karena gadis itu lama menerima helm-nya, Raffael pun memakaikan helm ke Zearra. Setelahnya ia langsung menggendong Zearra dan mendudukkannya diatas motornya.
Zearra sempat terkaget dengan apa yang Raffael lakukan. Jantungnya merasa berdetak lebih cepat dari biasanya. Ia berpikir, apakah dirinya mempunyai penyakit jantung?
Setelah memastikan Zearra duduk diatas motor, Raffael menaiki motornya lalu menstater dan menjalankan motornya melesat pergi dari pekarangan rumah Zearra.
"PELAN-PELAN BISA NGGAK SIH LO BAWA MOTORNYA?!" tanya Zearra sambil berteriak karena suara angin.
Raffael tak menjawab, cowok itu justru semakin mempercepat motornya membuat Zearra yang duduk dibelakang refleks memeluk erat cowok itu.
Dibalik helm full face-nya Raffael tersenyum tipis. Ia memang sengaja agar Zearra berpegangan dengannya.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
RAFFAEL? HE IS MY HUSBAND
Teen Fiction[FOLLOW DULU BESTIE SEBELUM MEMBACA] Kalau bisa jangan nunggu end dulu baru baca kak 💙 [SQUEL ELANG] Hai my prenn! 🤩 Rara kembali dengan membawa cerita baru nih! Yeayyy! Semoga kalian suka yaa sama cerita kedua aku ⚠️ Dilarang plagiat dalam bentuk...