37. KEGUGURAN

838 40 2
                                    

♡ HAPPY READING♡

***

Di depan pintu ruang UGD, terdapat Raffael yang sedang menunggu Zearra selesai diperiksa oleh Virgo. Ya, Raffael membawa Zearra ke rumah sakit milik Virgo. Ia tidak bisa tenang, sedari tadi ia terus mondar-mandir sambil melihat ke arah pintu UGD yang masih senantiasa tertutup.

Saat Raffael sampai di rumah tadi, ia langsung mendobrak pintu dan melihat keadaan rumahnya yang gelap gulita. Ia hendak mengeluarkan ponselnya, tetapi tiba-tiba lampu sudah menyala.

Tanpa pikir panjang, Raffael segera masuk dan menemukan Zearra yang sudah tergeletak tak berdaya didekat dapur. Jantungnya seketika berhenti melihat keadaan Zearra yang jauh dari kata baik-baik saja, apalagi melihat darah yang mengalir dipaha gadis itu.

Hingga kini, Raffael sedang menunggu Zearra selesai diperiksa. Selama perjalanan ke rumah sakit, Raffael tak henti-hentinya mengucapkan kata maaf untuk istrinya. Ini salahnya, seharusnya ia tak meninggalkan Zearra sendirian di rumah.

"Aku mohon kamu bertahan, Zea." gumam Raffael menatap sendu pintu UGD.

Ceklek!

Raffael sontak berdiri ketika pintu UGD terbuka dan menampilkan Virgo yang baru saja keluar.

"Kondisi Zea gimana, bang? Zea nggak apa-apa, kan?" tanya Raffael menghampiri Virgo.

"Sejauh ini lukanya nggak ada yang serius, kecuali bagian leher yang agak merah dan ada bekas kuku. Mungkin akibat orang itu mencekik Zea terlalu kuat, untungnya nggak terlalu serius." Raffael bernapas lega mendengarnya, sedetik kemudian Raffael mengernyit ketika Virgo bersuara.

"Tapi..." perkataan Virgo yang menggantung membuat Raffael gelisah.

"Tapi apa, bang?" tanya Rafael tak sabar.

Virgo menghela napasnya, "Sebelumnya maaf, Raf. Karena benturan yang sangat keras dan janin yang ada dalam perut Zea masih terlalu lemah, dia nggak bisa selamat. Dalam kata lain, Zea keguguran."

Deg!

Jantung Raffael seakan-akan berhenti mendengar pernyataan Virgo. Tubuhnya membeku, dunianya hancur dalam sekejap mata. Air matanya lolos jatuh membasahi pipi Raffael.

Sang buah hati kini telah pergi untuk selamanya, kembali kepada sang pencipta. Bahkan sebelum dia lahir di dunia dan melihat wajah kedua orang tuanya.

***

Di ruang rawat Zearra, terdapat Raffael beserta keluarganya. Raffael tadi memberitahu jika Zearra masuk rumah sakit. Jadi, Elang dan Naura langsung pergi untuk menjenguk Zearra. Ia juga meberitahu teman-temanya, tetapi mereka menjenguk besok saja. Katanya biar keluarganya dahulu.

Raffael juga sudah menjelaskan semua tentang keadaan Zearra. Tentu saja Elang dan Naura terkejut bukan main. Naura bahkan sudah menangis membuat Elang menguatkan sang istri, ia juga merasa sangat kehilangan.

Kini Zearra sudah siuman dan itu membuat semuanya bernapas lega. Akan tetapi, sedari tadi Zearra hanya duduk dengan pandangan kosong setelah mengetahui bahwa ia keguguran.

"Bilang ini bohong, Raf." Zearra menatap Raffael dengan mata berkaca-kaca. "Ini cuma prank, kan? Nggak lucu!"

"Zea, anak kamu udah―"

"Enggak, Pa! Anak aku masih ada! Papa jangan ngomong gitu, dong!" Zearra memotong perkataan Elang membuat pria itu menghela napasnya.

Zearra menatap Naura. "Ma, bilang kalau perkataan Papa nggak benar. Anak aku masih ada, kan? Iya, kan, Ma?!"

RAFFAEL? HE IS MY HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang