9. TIDUR SATU RANJANG?!

3.2K 102 2
                                    

♡  HAPPY READING ♡

***

Malam harinya setelah seharian melaksanakan acara pernikahan Raffael dan Zearra. Kini kedua pasutri itu sudah pulang menuju rumah mereka. Ya, Elang dan Naura serta Arsen dan Vella memutuskan untuk memberikan rumah sebagai hadiah pernikahan mereka berdua. Bukan hanya rumah, tetapi juga villa yang berada di London serta satu penthouse seharga 3M.

Sebenarnya Zearra ingin menolaknya kerena ini terlalu berlebihan. Tetapi apa dayalah dirinya yang hanya bisa menurut. Jadi ia pasrah saja, dan menerima semua pemberian dari kedua orangtuanya dan kedua mertuanya itu.

Kini Zearra sedang berada dirumah kedua orangtuanya. Ia tengah berpamitan kepada Arsen dan juga Vella. Sebenarnya ia tidak mau jika harus berbeda rumah dengan kedua orangtuanya, tetapi mau bagaimana lagi.

"Bundaa... Zea nggak mau pisah sama Bunda." rengek Zearra kepada Vella.

"Zearra, kamu udah gede. Bahkan udah menikah dan punya suami. Masa udah gede masih manja sama Bunda, sih?" ucap Vella membuat Zearra mengerucutkan bibirnya.

"Tapi Zea nggak mau Bundaa." ucap Zearra dengan mata yang sudah berkaca-kaca.

"Kamu harus nurut sama suami kamu, sayang." ucap Vella sambil mengusap lembut pipi anaknya.

Zearra melirik Raffael yang sedang berbincang dengan Arsen. Ia kembali menatap sang Bunda dengan mata merahnya yang siap menangis.

"Tapi kalau Zea kangen, Zea boleh kesini, kan?" tanya Zearra.

Vella terkekeh, "Ya, boleh dong, sayang. Kan, Zea masih anak Bunda yang paling Bunda sayang!"

Zearra sedikit tersenyum mendengar perkataan Vella. Ia memeluk Bundanya erat-erat, seakan-akan tidak mau berpisah sedetik pun dengan Bundanya.

"Zea, ayok!" ajak Raffael membuat pelukan Zearra terlepas.

Zearra menatap Raffael sengit, "Iya, sabar napa! Lagi pamitan ini!" balasnya ketus.

"Bunda, Zea pamit dulu, ya." ucap Zerra sambil menyalimi punggung tangan Vella.

"Hati-hati, ya, sayang. Jaga diri baik-baik, patuhi suami kamu. Jadi istri yang nurut, jangan bantah omongan suami." nasihat Vella dan Zearra hanya manggut-manggut saja mendengarkannya.

Setelah berpamitan kepada Vella, kini Zearra berganti berpamitan kepada Arsen―Ayahnya.

"Yah, Zea pamit dulu, ya." ucap Zearra sambil menyalimi punggung tangan Arsen.

"Iya. Hati-hati, ya. Jaga kesehatan kamu." ucap Arsen yang dibalas anggukan kepala oleh Zearra.

"Ayah, Bunda, Raffa sama Zea pamit dulu." pamit Raffael yang dibalas anggukan kepala oleh Arsen dan Vella.

Setelahnya Raffael dan Zearra pun menaiki mobil dan mobil itu melesat pergi meninggalkan halaman rumah Zearra.

Selama perjalanan pun keduanya sama-sama hening. Tidak ada yang membuka topik pembicaraan sama sekali.

"Kenapa gue harus nikah sama lo?" pertanyaan Zearra memecahkan keheningan diantara keduanya.

"Takdir." jawab Raffael apa adanya.

Zearra mendengus kesal mendengarnya. Impiannya itu ia ingin menikah dengan Jung Jaehyun, kenapa berubah menjadi Raffael?

"Raffa." panggil Zearra yang hanya dibalas deheman oleh Raffael.

"Cerai yuk." sontak mendengar perkataan Zearra yang satu ini membuat Raffael menatap gadis itu dengan kaget.

"Gila lo!" ucap Raffael tak habis pikir dengan Zearra. Bisa-bisanya gadis itu meminta cerai setelah baru saja mereka melaksanakan akad nikah?

RAFFAEL? HE IS MY HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang