18. KAK GEVANO KENAPA?

1.5K 60 2
                                    

♡  HAPPY READING ♡

***

Sesuai dengan perkataan Raffael tadi, kini Zearra sudah berada dirumah bersama Raffael. Ya, cowok itu memilih menemani sang istri daripada harus kembali ke sekolah. Bahkan tadi Zearra sudah menyuruh Raffael agar kembali ke sekolah, tetapi Raffael tetap ingin menemani Zearra hingga gadis itu akhirnya mengalah.

Zearra tengah duduk bersandar pada kepala ranjang. Sedangkan Raffael tengah berganti baju. Beberapa kali Zearra meringis karena rasa pusing dikepalanya, ditambah tubuhnya yang kian melemah.

"Makan apa tadi gue sampai sesakit ini." gumam Zearra sambil memegangi kepalanya yang terasa sangat pusing.

Raffael yang baru saja keluar dari walk in closet langsung berjalan menuju ke ranjang menghampiri Zearra.

"Masih pusing?" tanya Raffael yang di angguki oleh Zearra.

Raffael mendekat ke Zearra lalu ikut bersandar pada ranjang disebelah gadis itu. Ia membawa Zearra agar bersandar pada dada bidang miliknya, memberi gadis itu kenyamanan.

"Jahat banget pusingnya, nyerangnya brutal banget ini." racau Zearra.

Raffael terkekeh pelan, "Tidur aja biar rasa pusingnya hilang." ucapnya sambil memijat pelan pelipis Zearra.

Zearra menuruti perkataan Raffael. Ia mulai memejamkan matanya mencoba untuk tidur agar bisa mengurangi rasa pusingnya. Tangannya ia lingkarkan dipinggang Raffael, dan sekarang ia tertidur sambil memeluk cowok itu.

Raffael tersenyum tipis, ia membalas pelukan Zearra membuat tidur gadis itu semakin nyenyak.

Beberapa menit berada diposisi seperti ini membuat Raffael sedikit pegal. Perlahan ia memindahkan Zearra agar tidur dengan benar lalu ia kembali memeluk gadis itu.

"Sweet dreams and... cepat sembuh, kesayangan." bisik Raffael mencium kening Zearra lalu setelahnya ikut menyusul Zearra ke alam mimpi.

***

Hari sudah mulai sore, dan Zearra masih saja tidur nyenyak diatas kasur. Perlahan matanya terbuka lalu mulai menyesuaikan cahaya yang masuk ke matanya. Ia menoleh kesamping ketika merasakan tidak ada seseorang disebelahnya, kemanakah Raffael?

Merasa seperti ada sesuatu diatas keningnya, tangannya bergerak mengambil ponsel miliknya yang terletak disamping kasur dan diatas nakas. Ternyata benda yang menempel dikeningnya adalah baby fiever, pereda panas untuk anak kecil. Apakah Raffael yang memakaikannya?

Cklek!

Zearra menolehkan kepalanya ketika pintu kamar terbuka, ia kembali menaruh ponselnya diatas nakas.

Raffael memasuki kamar sambil membawa satu mangkuk bubur dan gelas yang berisi air mineral. Ia meletakkan mangkuk dan gelas tersebut diatas nakas lalu duduk ditepi ranjang.

"Udah bangun?" tanya Raffael menatap Zearra, tangannya mengusap keringat didahi gadis itu.

Belum bang Batin Zearra. Sudah terlihat bahwa matanya terbuka, itu tandanya ia sudah bangun.

Zearra hanya mengangguk menjawabnya. Ia merubah posisinya menjadi duduk bersandar pada kepala ranjang yang dibantu oleh Raffael.

"Ini buat apa?" Zearra bertanya sambil menunjuk baby fiever yang menempel dikeningnya.

"Pereda panas. Suhu badan lo panas tadi." jelas Raffael membuat Zearra mengangguk sambil tersenyum kecil.

"Makan dulu, gue buatin bubur." Raffael mengambil mangkuk diatas nakas.

RAFFAEL? HE IS MY HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang