35. POSESIF RAFFAEL

1.2K 42 2
                                    

♡ HAPPY READING♡

***

Satu minggu kemudian....

Sejak satu minggu belakangan ini, sikap Raffael semakin posesif terhadap Zearra. Mengingat Zearra yang tengah mengandung, Raffael semakin mengawasi dan menjaga gadis itu.

Zearra sendiri merasa jengah dengan sikap Raffael yang terlalu posesif dengannya. Ia tahu bahwa dirinya sedang mengandung, tetapi haruskah cowok itu bersikap posesif seperti ini?

"Raf, aku cuma mau ke toilet!" Zearra menatap sebal Raffael yang dari tadi mengikutinya.

Saat ini, semua kelas sedang jam kosong karena semua guru pada rapat. Raffael dkk pun langsung menuju ke kelas Zearra dkk. Saat dipertengahan jalan, Raffael dkk berpapasan dengan Zearra dkk, mereka hendak pergi ke kantin, tetapi Zearra ingin ke toilet dahulu. Raffael tentu saja menemani Zearra ke toilet dan teman-temannya pergi dahulu ke kantin.

"Iya, aku temenin." ucap Raffael sambil bersandar ditembok samping pintu toilet.

Zearra menghela napas sabar, "Raf, aku bukan anak kecil yang kemana-mana harus ditemenin."

"Tapi didalam perut kamu ada anak kecil, Zea." perkataan Raffael satu ini membuat Zearra terdiam dengan wajah merahnya.

"Ihh! Ya udah, tunggu disini!" Zearra buru-buru masuk ke toilet, meninggalkan Raffael yang terkikik geli diluar.

Setelah dari toilet, Raffael dan Zearra pun berjalan menuju kantin. Keduanya langsung duduk dikursi yang sudah ada teman-temannya.

"Lo pada tahu nggak, sih? Masa ada cewek yang mau ke toilet, eh cowoknya ngikutin. Katanya takut si cewek kenapa-kenapa." ucap Grazella menyindir Raffael membuat yang lain menahan tawa.

"Sirik aja lo." ketus Raffael.

"Lagian, ya, Raf. Zea cuma ke toilet, dia nggak mungkin hilang, lah! Aneh lo." ucap Grazella heran dengan Raffael.

Ya, Raffael memilih menyembunyikan kehamilan Zearra dari teman-temannya karena gadis itu yang memintanya sendiri. Katanya nanti saja jika usianya sudah memasuki satu atau dua bulan.

***

Jam kosong adalah salah satu hal yang sangat disukai oleh para siswa dan siswi. Entah ada acara apa, tiba-tiba saja semua guru diminta untuk rapat dan berakhir menjadikan mereka bebas hingga pulang sekolah.

Tak menyiakan kesempatan yang ada, Raffael dkk dan Zearra dkk kini sedang asik nongkrong di rooftop. Menikmati embusan angin dan bertukar cerita satu sama lain.

"Lo suka baca novel, ya, Ra?" tanya Gevano membuat Aurora yang asik membaca novel menoleh ke arahnya sambil mengangguk.

"Aldra suka banget sama novel. Soalnya novel itu membawa kebahagiaan!" jawab Aurora sambil menunjukkan senyum manisnya yang membuat Gevano terpesona oleh senyuman itu.

"Kapan-kapan ke Gramedia mau? Gue traktir novel buat lo." ajakan Gevano membuat mata Aurora berbinar. Gadis itu mengangguk semangat.

"Mau banget!" ucap Aurora antusias.

"Ren, kertas fotocopy itu namanya apa, sih? HTS, ya?" celetuk Angkasa bertanya kepada Varen. Lebih tepatnya sedikit menyindir Gevano.

Varen menoyor kepala Angkasa pelan, "HVS, goblok!" Detik berikutnya ia mengernyit, "Btw, siapa yang HTS?"

Angkasa menunjuk Gevano dan Aurora dengan dagunya, "Abang gue sama adik lo."

Aurora menunjuk dirinya sendiri, "Aku sama Kak Gevano? Astaga! Enggak, lah!" Ia terkekeh sejenak, "Aku sama Kak Gevan itu cuma teman. Iya, kan Kak?" Aurora menoleh ke arah Gevano.

RAFFAEL? HE IS MY HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang