14. PENJELASAN

1.8K 81 4
                                    

♡  HAPPY READING ♡

***

Zearra baru saja sampai dirumahnya setelah diantar oleh Grazella tadi. Ia pun langsung memasuki rumah dan menuju ke kamarnya. Zearra membersihkan badannya terlebih dulu lalu mengganti seragamnya dengan baju santai.

Gadis cantik itu merebahkan tubuhnya ke kasur, matanya menatap langit-langit atap kamarnya. Helaan nafas keluar dari mulut Zearra, pikirannya tiba-tiba tertuju kepada Raffael dan seorang gadis tadi. Sebenarnya siapakah gadis itu? Ia sungguh penasaran.

"Apa mungkin mantan Raffa?" monolog Zearra yang mulai berpikir tidak-tidak.

"Eh, tapi Raffa nggak pernah pacaran. Gimana bisa punya mantan tapi nggak pacaran." Zearra teringat ketika Grazella pernah memberitahunya bahwa Raffael tak pernah pacaran, karena cowok itu paling anti dekat dengan cewek manapun. Kecuali Zearra, ya, gadis itu mampu membuat Raffael jatuh hati pada pandangan pertamanya.

"Jangan-jangan selingkuhannya lagi!" tuduh Zearra semakin ber-negatif thinking.

"Enggak-enggak, nggak mungkin."

Zearra menepis semua pikirannya terhadap Raffael. Ia tidak boleh asal menuduh begitu saja. Mungkin saja itu teman atau sahabat Raffael. Ya, bisa jadi.

"Aarrgghhh! Kenapa gue malah mikirin itu, sih?!" kesalnya.

"Sebenarnya gue tuh kenapa?" gumam Zearra. Gadis itu menghela nafasnya lelah.

Memikirkan hal itu semua membuat Zearra pusing tentunya. Lama menatap langit-langit atap kamarnya, perlahan matanya menutup dan memasuki alam mimpi.

***

Raffael dan Jingga saat ini masih berada di cafe. Mereka masih asik mengobrol-ngobrol dan bercanda sambil menikmati makanan mereka.

"Kabar Mommy sama Daddy baik, kan?" tanya Raffael. Memang Raffael memanggil Aldo dan Aletta dengan panggilan itu, karena biar sama dengan jingga memanggilnya.

"Baik kok." jawab Jingga sambil menyeruput es coklat miliknya.

"Oh iya, ngomong-ngomong lo udah ada pacar belum?" tanya Jingga menatap Raffael jahil.

"Gue yakin belum, sih." lanjut Jingga dengan nada mengejek.

Mendengar perkataan Jingga tentang cewek, pikiran Raffael tiba-tiba langsung tertuju kepada Zearra. Gadis itu belum memberi kabar kepadanya dari tadi.

Ia mengecek ponselnya dan membuka room chat-nya dengan Zearra. Jarinya mengetikkan sebuah pesan disana. Centang satu, melihatnya saja membuat Raffael kesal. Lantas ia pun langsung menelpon Zearra saja, dan yang terdengar hanya suara operator dari ponselnya.

Beberapa kali Raffael mencoba menghubungi Zearra tetapi ponsel gadis itu tidak aktif. Ia berdecak kesal, sebenarnya kemana Zearra pergi? Mengapa sampai ponselnya tidak aktif? Jika tahu begini tadi ia tak mengizinkan Zearra pergi. Perasaanya merasa khawatir terhadap gsdis itu. Tidak tahu saja Raffael bahwa gadis yang dikhawatirkan-nya saat ini tengah asik tidur dirumah.

"Kenapa lo?" tanya Jingga ketika melihat raut wajah Raffael yang kesal.

"Jingga, lo pulang naik taksi, ya?" pinta Raffael membuat Jingga mengerjapkan matanya.

"Hah?" cengo Jingga.

"Gue ada urusan mendadak." ucap Raffael yang hendak pergi tetapi ditahan oleh Jingga.

"Emang lo mau kemana?" tanya Jingga bingung. Urusan apa hingga membuat Raffael sebegitu buru-buru.

"Ada pokoknya. Udah, lo pulang naik taksi, ya. Maaf nggak bisa antar lo sampai rumah. Hati-hati." Raffael mengelus lembut kepala Jingga lalu pergi dari cafe tersebut.

RAFFAEL? HE IS MY HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang