3. Pacar

1.4K 195 41
                                    

Entah ada yang menunggu atau tidak cerita ini karena memang jarang update, tapi ya, selamat membaca.

Jangan lupa untuk terus baca tulisan receh yang gak jelas ini. Vote dan banyak komen dari kalian sangat berarti buat aku.

Selamat membaca...

.
.
.

"Apakah kau sudah melakukan seks dengan Lisa?" Tanya Jennie secara mengejutkan membuat Chaeyoung yang sedang memakan keripik kentang tersedak.

"Bangsat, apa-apaan kau bicara?!" Chaeyoung menatap sahabatnya tajam.

"Oh, ayolah. Apakah sekarang Park Chaeyoung bertingkah munafik?" Ledek Seulgi.

"Tepat sekali. Ceritakan! Bagaimana tubuhnya! Apa dia seksi?" Tanya Irene menyeringai.

"Tidak ada yang boleh membicarakan pacarku seperti itu! Kalian semua gila!" Wajah Chaeyoung memerah menahan kesal.

"Uuuu, pacar katanya. Apa kau dengar itu?" Irene tertawa.

Jennie menatap Chaeyoung serius, keningnya mengernyit. Mengabaikan kedua teman gilanya yang malah tertawa tidak jelas.

"Pacar? Park Chaeyoung baru saja membela pacarnya di depan kita. Apakah kau mendengar itu, Jen?" Seulgi menepuk paha Jennie membuat gadis bermata kucing itu terkesiap.

"Ya, Chaeyoung. Jangan bertingkah. Kau membawa setiap wanitamu ke tempat tidur di hari pertama kencan. Ayolah, di hari berapa kau membawa Lisa ke tempat tidur?"

Chaeyoung memutar mata mendengar ucapan Jennie. Bagaimana dia bisa membawa Lisa ke tempat tidur dan berhubungan seks sedangkan Lisa saja belum pernah berada di rumahnya.

"Dia berbeda, teman-teman." Ujar Chaeyoung.

"Jadi, kau sungguh belum berhubungan seks dengannya? Berapa lama kalian berkencan? Sudah dua minggu kan?" Irene mengernyit.

"Ya, aku tidak bisa memaksanya." Jawab Chaeyoung tenang.

"Tapi kau memaksa Suzy di hari pertama kalian kencan. Apa kau lupa?"

Mungkin, Chaeyoung bergumam pada dirinya sendiri.

"Oke, aku akan menyuruh Lisa datang dan menginap sekarang juga." Chaeyoung mengambil ponselnya dan mengetik pesan.

"Itu artinya kita pergi sekarang juga?" Tanya Jennie.

Chaeyoung mendengus, sedangkan teman-temannya menertawakan dia.

"Telepon saja, gunakan speaker. Aku ingin mendengarnya." Suruh Seulgi.

Chaeyoung cemberut, tapi akhirnya dia duduk di antara Irene dan Seulgi yang duduk di bawah sofa. Jennie ikut duduk di samping, meluncur dari sofa.

"Stupid girl? Benarkah? Romantis sekali." Gumam Jennie saat dia membaca kontak yang di tulis Chaeyoung.

"Diam." Perintah Seulgi dan mereka semua hening sampai telepon di jawab. Terdengar suara Lisa yang tenang di seberang sana.

"Hallo? Chaeyoung?"

Ya Tuhan. Suara dia terdengar menggemaskan.

Chaeyoung cemberut saat Seulgi menyikut perutnya.

"Hai? Lisa? Apakah... kau bisa datang ke rumahku malam ini?"

"Oh? Ada apa Chaeyoung? Apa kau sakit?" Lisa terdengar khawatir dan untuk sesaat, Chaeyoung merasa bersalah harus mempermainkan perasaan Lisa seperti ini.

"Ya, aku sakit. Bisakah kau datang dan mungkin menginap?"

"Menginap? Tunggu, aku akan bertanya pada Jisoo dulu." Gadis itu berkata, suaranya menghilang.

If You || CHAELISA ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang