30. Rencana di balik rencana

871 129 40
                                    

Btw, yang baca dua cerita gue yang lagi on going, jangan pada males vote sama komen dong ya. Bisa kali :)

Dua jam menulis ini + revisi. Lumayan lebih cepet dari hari2 sebelumnya. Lagi lancar kalau ngetik konflik *eh

Happy reading

.
.
.

Jika orang-orang mengatakan, akan sangat canggung bertemu dengan keluarga pacar, pasangan, orang yang di cintai, apa pun sebutannya. Jangan pernah katakan itu pada Lisa.

Bagi sebagian orang hal itu mungkin mengejutkan, mengingat Lisa bahkan jika di sekolah tak pernah berani menatap murid lain yang memberi tatapan padanya. Lisa juga tak tahu kenapa bisa seberani ini.

Mungkin, karena keluarga Park memberi kenyamanan. Bahkan Mason yang selalu memberi tatapan datar menurut Chaeyoung, bersikap begitu hangat padanya. Clare juga mengingatkannya pada Ibunya dulu, wanita itu selalu menyiapkan makanan untuk keluarga. Meskipun ayahnya sendiri adalah seorang kepala chef.

“Aku tidak tahu kau ada di rumah. Chaeyoung tidak mengatakan apa-apa. Ini, makanlah, sayang.” Ujar Clare memberi satu porsi makanan khas Korea buatannya.

“Ah, aku juga tidak mengatakannya lebih dulu pada Chaeyoung jika akan ke sini. Terima kasih, bibi Clare.” Ujar Lisa, memberi senyuman hangat pada Ibu Chaeyoung tersebut.

“Ayo, makanlah, nak. Meskipun masakan dia tak seenak ayahmu, tapi itu masih bisa di makan.” Ujar Mason sedikit bercanda, mendapat tatapan tajam dari istrinya.

“Dia benar.” Tambah Clare akhirnya.

Karena, tentu saja dirinya menyadari tak akan bisa menandingi masakan dari chef. Lisa hanya bisa terkekeh, lalu makan dengan tenang. Terkadang, dia menanggapi celotehan keluarga Park.

Tetapi ketenangan itu tak bertahan selamanya. Karena ponselnya berdering, membuat ketenangannya lenyap. Siapa lagi kalau bukan Taehyung yang bisa merusak semuanya.

“Dia masih suka menghubungimu?” Tanya Chaeyoung yang tak sengaja melihat layar ponsel Lisa.

Lisa memilih untuk mematikan ponselnya, menyimpannya kembali di saku jaketnya. Menoleh pada Chaeyoung, yang sekarang sedang cemberut.

“Siapa?” Tanya Clare penasaran.

“Taehyung. Pria itu mencoba mendekati Lisa.” Jawab Chaeyoung kesal.

Mengapa pria itu tidak bisa berhenti saja mendekati Lisa? Tampaknya, Taehyung sudah sangat terobsesi mendekati mantannya itu. Karena dia tahu, bukan sekali dua kali dia sempat melihat kehadiran Taehyung di sekitar Lisa.

“Ah, jadi putriku memiliki saingan?” Tanya Mason dengan nada santai. Tidak terdengar menggoda, tetap saja terdengar menyebalkan di telinga Chaeyoung.

“Tidak ada saingan, Ayah. Siapa pun orang di luar sana, tak akan ada yang bisa memiliki Lisa selain aku.” Ujar Chaeyoung penuh keyakinan.

Mau tak mau pipi Lisa memerah. Mengapa Chaeyoung seberani itu mengatakannya di depan orang tuanya? Dia kan jadi malu.

“Jadi siapa Taehyung itu?” Tanya Clare, kali ini pada Lisa.

“Bukan siapa-siapa. Dia hanya seseorang yang aku temui di pesta ulang tahun Jennie. Dia mantan Jennie. Dan, aku juga tidak berniat untuk dekat dengannya.”

Wajah Chaeyoung berubah cerah mendengar penuturan Lisa. Setidaknya, dia sedikit lega mengetahui Lisa tak akan dekat dengan pria menyebalkan itu. Sekarang, dia hanya perlu membuat pria itu berhenti menghubungi mantannya.

“Tetap saja, kau perlu khawatir. Ada seseorang yang mengincar mantanmu.” Ujar Mason membuat senyum cerah itu langsung menghilang.

“Ayahmu benar. Kau harus mengambil langkah, Chaeyoung.”

If You || CHAELISA ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang