"Brengsek! Yak! Pak polisi sialan, kau tidak menganggap ini serius, bukan?" Tanya Chaeyoung berang.
Bagaimana mungkin polisi di depannya ini hanya menanggapi dengan tenang setelah dia memperlihatkan pesan Taehyung di ponsel Lisa itu.
"Jaga bicaramu, anak muda. Kau sedang di kantor polisi saat ini." Perintah pria tua itu tegas.
"Kalau begitu kau harus dengarkan kami. Pria itu berbahaya. Apa kau tidak bisa memprosesnya? Setidaknya selidiki dulu." Ujar Lisa ikut merasa kesal.
Lisa sedih mengapa polisi malah menertawakan laporannya. Jelas-jelas dirinya merasa terancam. Tapi polisi di hadapannya itu tak percaya dengan laporannya.
"Anak muda, apa menurutmu menyelidiki kasus itu semudah yang kau katakan? Ayolah, aku lebih punya banyak kasus yang harus aku tangani. Ada banyak perampokan, perjudian, narkoba bahkan kasus pembunuhan selalu masuk setiap minggunya. Mengapa aku harus repot mengurusi kenakalan anak remaja?"
"Ini bukan hanya sekedar kenakalan anak remaja, Pak! Kau tidak melihat seperti apa luka yang di timbulkan pria itu?" Tanya Chaeyoung setengah frustasi.
Polisi itu hanya bisa menggelengkan kepala, sepenuhnya mengabaikan kehadiran Chaeyoung dan Lisa yang sekarang kebingungan.
Percuma mereka jauh-jauh pergi ke kantor polisi pagi ini.
Chaeyoung menjatuhkan kepalanya di atas meja kantor tersebut, terisak membuat beberapa petugas di sana melihat ke arahnya.
Tapi bukannya kasihan, semua orang di sana hanya bisa menggelengkan kepalanya.
"Mengapa anak SMA selalu membuat masalah di kantorku? Mereka sangat drama. Bahkan bercanda sedikit dengan temannya saja, sudah membuat laporan kemari." Gerutu polisi itu.
"Drama? Ya Tuhan, kalau aku tidak merasa terancam aku tidak mungkin pergi ke sini. Bagaimana pergelangan tangan dan rahang yang patah bisa di sebut drama?" Lisa menatap tajam polisi itu.
"Ini dan ini, bisa saja semua di palsukan." Ujar Polisi itu menunjuk menyangga leher dan pergelangan tangannya yang di perban, mengejek Lisa.
"Kalian sungguh keterlaluan. Kalau terjadi padaku atau pacarku, sungguh aku akan menuntut kalian!"
Lisa menyerah. Percuma, di mata mereka dia hanyalah gadis SMA yang ingin membuat drama di kantor polisi.
Sialan, jika dia ingin membuat drama. Dia lebih memilih untuk ikut casting film, lagi pula dia punya wajah yang cantik. Daripada harus repot-repot pergi ke kantor polisi itu.
Lisa meraih pundak Chaeyoung, mengangkat mantannya itu membuat Chaeyoung menatap ke arahnya. Dia meringis melihat mata Chaeyoung memerah.
Lagi dan lagi, Chaeyoung menangis untuk yang kesekian kalinya karena Lisa.
"Kita pulang saja, ya? Mereka tidak akan mendengarkan kita." Ujar Lisa menatap lembut.
"Lihatlah! Kalian bahkan lesbian yang menjijikan. Mungkin saja, pria ini hanya ingin membantumu untuk kembali ke jalan yang lurus." Gerutu polisi itu.
Chaeyoung menyentak meja saat itu juga. Emosinya sudah mencapai batas. Beruntung, Lisa menahannya, mencoba menenangkan Chaeyoung.
"Mereka tidak pantas mendapatkan waktumu, ayo."
Akhirnya, mereka pulang tanpa kepuasan. Yang artinya itu menyadarkan Lisa, kehidupannya masih di liputi ketakutan karena Taehyung masih berada di sekitarnya.
"Bagaimana ini, Lisa? Bahkan polisi saja tak mempercayai laporan kita." Isak Chaeyoung di sampingnya.
Lisa hanya bisa menarik Chaeyoung ke pelukannya. Tak ada yang bisa dia lakukan selain memeluknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
If You || CHAELISA ✅
Hayran Kurgu[M] Lisa mudah percaya dengan apa yang dia lihat bukan dari apa yang dia dengar. Sedangkan Chaeyoung membenci segala sesuatu apapun yang berhubungan dengan perasaan. Cinta Chaeyoung hanyalah materi. Sampai sekelompok temannya meminta dia untuk mela...